Usul Komisi I Paska Penyerangan RS Indonesia oleh Israel

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari. (foto:gemapos/DPR RI)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari. (foto:gemapos/DPR RI)

Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta Pemerintah RI khususnya Menlu Retno Marsudi untuk bersama dengan Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekjen OKI, untuk menggalang dukungan terutama negara-negara anggota tetap DK PBB (P5), Hal itu agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan.

Saat ini kunjungan beberapa Menlu OKI tersebut adalah tindak lanjut Paragraf 11 dari Resolusi KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab Yang diselenggarakan di Riyadh 11 November lalu. Bulan ini China memegang Presidensi DK PBB. Para Menlu OKI mengharapkan agar China dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut.

“Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB harus mendorong resolusi tegas PBB untuk menghentikan segala pelanggaran HAM yang sedang berlangsung terhadap Palestina, jelas sekali serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” jelas Abdul Kharis dalam keterangan tertulis yang diterima gemapos, di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS itu mengutuk keras Penyerangan RS Indonesia di Gaza oleh Teroris Zionis Israel yang telah menewaskan petugas medis, pasien, anak-anak , perempuan dan para pengungsi yang berlindung di dalam RS Indonesia.

“Sudah 13.000 nyawa gugur sebagian besar bayi dan anak-anak di Gaza Palestina empat puluh lima hari terakhir ini. Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengutuk keras tindakan biadab Zionis Israel dan semua pihak yang telah membumihanguskan Gaza, menghancurkan RS, Gereja,Masjid, semua fasilitas penyangga kehidupan di Gaza, Biadab! ” tegasnya.

Seperti banyak fasilitas kesehatan lainnya di Gaza, RS Indonesia, yang didirikan pada 2016 dengan pendanaan dari organisasi-organisasi Indonesia, telah berhenti beroperasi. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan sekitar 700 orang, termasuk dari tim medis dan korban luka, berada di dalam RS tersebut. (ft)