Gerald Ungkap Keganjilan KLB Partai Demokrat

partai demokrat2
partai demokrat2
Gemapos.ID (Jakarta) - Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas mengungkapkan sejumlah keganjilan dalam acara yang diklaim sebagai kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat (PD). Dia heran dengan proses pemilihan yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketum PD. Jhoni Allen kembali menanyakan ke peserta siapa ketum yang diilih antara Moeldoko dan Marzuki Alie. Namun, Jhoni angsung memutuskan Moledoko menjadi Ketum PD. "Pak Jhoni Allen langsung teriak ke peserta. Yang mendukung Moeldoko mana? Semua berdiri angkat tangan ke atas, ya kita pilih Pak Moeldoko," kata Apalagi, Moeldpooko bukan pimpinan mulai ranting, cabang, daerah, dan DPP. "Pak Moeldoko itu masuk menjadi anggota setelah dibacakan tata tertib kongres luar biasa," ujarnya. Gerald pun menyoroti proses registrasi bagi para peserta KLB Deli Serdang. Menurutnya, tidak ada proses registrasi untuk memasuki ruangan KLB. "Kita ini cuma pakai kartu peserta, masuk dalam ruangan kongres. Orang yang ada di luar yang mau masuk ikut kongres ya silakan masuk karena tidak ada registrasi," ujarnya. Gerald mengaku hadir sebagai Wakil Ketua DPC PD Kotamobagu dalam KLB PD. Dia tidak memiliki hak suara dalam KLB, namun namanya tetap dianggap sebagai orang yang memiliki hak suara. Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun, mengatakan KLB digelar secara sah. Ia menegaskan Moeldoko sudah dipilih menjadi Ketum PD melalui KLB yang konstitusional. "Kami membatalkan majelis tinggi yang mengamputasi demokrasi bertentangan dengan UU Parpol Pasal 5 ayat 2," ucapnya. Moeldoko dapat terpilih menjadi Ketum melalui proses mekanisme pencalonan secara voting.  Awalnya., dua kandidat kuat yang layak menjadi Ketum PD versi KLB Deli Serdang, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie. Namun dalam proses voting lanjutan, Jhoni menjelaskan, Moeldoko mendapat suara lebih banyak daripada Marzuki Alie. Karena itu, Moeldoko pun ditetapkan sebagai Ketum PD versi KLB Deli Serdang yang sah.