Jerman Memata-matai Kebijakan Indonesia?

Hikmahanto Juwana2
Hikmahanto Juwana2
Gemapos.ID (Jakarta) - Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menyarankan Pemerintah Indonesia melakukan protes diplomatik terhadap Pemerintah Jerman. Hal ini terkait kedatangan salah seorang staf Kedutaan Besar Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. "Protes diplomatik harus dilakukan. Apakah ada tindakan berikutnya atau tidak, nah itu terserah sama pemerintah. Dikalkulasi untung dan ruginya seperti apa," katanya pada Minggu (27/12/2020). Hikmahanto meneruskan protes diplomatik penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Pemerintah Indonesia. Ia menilai, pemanggilan dan klarifikasi yang disampaikan Duta Besar Jerman belum cukup untuk menyelesaikan persoalan ini. "Kedatangan salah seorang staf Kedutaan Besar Jerman ke markas FPI merupakan tindakan mata-mata atau tindakan yang memuat kepentingan-kepentingan negara lainnya," ujarnya. Staf Kedutaan Besar Jerman memang sudah dipulangkan ke negara asalnya.  Namun, jika kedatangannya ke markas FPI beberapa waktu lalu adalah untuk memata-matai, bisa jadi 'kaki-tangan' masih ada di Tanah Air. "Jangan kemudian mereka bermain lalu salah satu pihak yang diuntungkan di Indonesia itu kemudian bergantung pada mereka, padahal kita tidak tahu cerita besarnya seperti apa. Ini berbahaya," jelasnya. Hikmahanto menyebut protes diplomatik pernah ditempuh oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia marah kepda Pemerintah Australia menyadap para pejabat Tanah Air. "Pemerintah memutuskan untuk membekukan hubungan dengan Australia selama beberapa waktu lamanya," jelasnya. Upaya-upaya ini bisa dilakukan Pwmerintah Indonesia terhadap Jerman jika terbukti ada tujuan memata-matai. Jadi, hal ini tidak terulang kembali yang dilakukan oleh kedutaan besar Jerman. "Jangan kemudian mereka mencoba untuk mengambil keuntungan dari permasalahan ini," tukasnya. Sebelumnya, Kedutaan Besar Jerman mengklarifikasi kedatangan salah seorang stafnya ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. Institusi ini menyesalkan atas kesan yang ditimbulkan dari kunjungan stafnya ke markas FPI. "Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," tukasnya. Kedubes Jerman mengemukakan mereka senantiasa menjalin komunikasi dengan otoritas Indonesia. Mereka juga akan memberikan klarifikasi yang dapat dipahami pihak Indonesia. "Kami tetap teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami," lanjutnya. Kementerian Luar negeri (Kemenlu) telah memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes atas kegiatan Staf Kedutaan Jerman di Jakarta yang mendatangi markas FPI. (din).