Beda Pendapat Trump dan Biden Tentang Hak Pilih

Screenshot_20201019-163227
Screenshot_20201019-163227
Gemapos.ID (Florida) - Jumlah pemilih calon presiden (capres) di Amerika Serikat (AS) pada awal 2020 meningkat. Jumlah ini melebihi jumlah pemilih awal tahun lalu. Namun, kedua capres yakni Donald Trump dan Joe Biden berbeda pendapat tentang kapan pemilihnya melakukan haknya masing-masing. Trump meminta pendukungnya memilih di tempat pungutan suara (TPS) pada hari pemilu. Karena, jika memilih melalui kantor Pos beresiko terjadi kecurangan. "Berhati-hati, karena banyak permainan," kata Trump. Pendapat berbeda diungkapkan Biden. Dia lebih menyarankan pendukungnya untuk memilih melalui kantor Pos atau langsung sebelum pemilu. "Lakukan sesegera mungkin," ujar Biden kepada para pendukungnya. Seorang Warga Florida, Rita Rad, mengungkapkan jika Capres dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih menjadi presiden, maka AS akan menjadi negara yang sosialis. "Merangkul sosialisme dengan hal-hal yang kiri. Itu adalah kesalahan besar negara kita," jelasnya. Namun, Pendukung Biden yakin jika Biden terpilih sebagai Capres AS, maka dia memiliki ide yang lebih baik untuk kemajuan AS. "Saya pikir kebijakannya lebih inklusif," tukas Mike Webley. Sebelumnya, jumlah pemilih awal Partai Republik jauh lebih banyak dibandingkam Partai Demokrat. Namun, pada tahun ini berbanding terbalik yakni pemilih awal Partai Demokrat lebih banyak. Hal ini dua banding satu. (voa/aan)