Indonesia Belum Normalisasi Hubungan dengan Israel
Menurut pengamat, Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, bisa berperan dalam mediasi antara Palestina dan Israel apabila Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. "Satu-satunya negara mayoritas, Indonesia dan Israel punya tanggung jawab menjalin hubungan diplomatik," ujar Pengamatan The Center for Peace Communications, Niruban Balachandran. Namun, pernyataan tersebut ditampik oleh Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla. "Posisi Indonesia walaupun negara terbesar islam, jauh letaknya sehingga pengaruh ke timur tengah itu tidak besar," ujarnya. Disamping itu masyarakat Indonesia juga banyak yang mengecam dan anti normalisasi dengan Israel karena dianggap melanggar hak asasi dan mencoreng nilai kemanusiaan. "Itu hanya janji manis Israel, tapi pada saat dia mendapat kekuasan absolut dan mutlak di wilayah tersebut, dia akan memilih kebijakan yang berbeda," ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Muhyiddin Junaidi. Meski isu Palestina selalu dikaitkan dengan sentimen keagamaan, namun hal ini juga banyak mendapat dukungan dari warga non-muslim Indonesia. "Saya sendiri Kristen melihat, bukan hanya kepentingan islam. Tapi kepentingan bagaimana bangsa Palestina harus merdeka di tanahnya," jelas Anggota DPR RI, Effendi Simbolon. (voa/aan)