Profil Gus Yahya: Ketua Umum Terpilih PBNU yang Pernah di Kritik Masyarakat

Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai ketua umum PBNU.
Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai ketua umum PBNU.

Gemapos.ID (Jakarta) - Belum lama ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan Muktamar yang ke 34 pada 23/12/2021. Hasilnya adalah Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai ketua umum PBNU. 

Pria yang akrab disapa Gus yahya itu melenggang sebagai ketua umum setelah mendapatkan 337 suara, sementara sebagai pertahanan Said Aqil Siradj memperoleh suara 210 dari total 548 suara yang masuk.

Gus Yahya memang sejak lama punya nama mentereng di lingkungan NU karena dianggap dekat dengan Gus Dur. Ia juga sempat menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Yahya lahir di Rembang 16 Februari 1966 silam. Ia merupakan kakak dari Menteri Agama (Menag) KH. Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, keduanya adalah putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri.

Kiai Cholil sendiri adalah salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ibunya bernama Muchisnah.

Tidak hanya itu, Yahya juga keponakan dari KH Mustofa Bisri atau Gus Mus Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin sekaligus penyair.

Selain itu, Gus Yahya sempat mengenyam pendidikan di Madrasah Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Di sana, ia diajari KH. Ali Maksum.

Setelahnya, ia menyelsaikan pendidikannya ke Universitas Gadjah Mada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Pada 2018, Yahya pernah banyak di perbincangkan karena kedekatannya dengan Israel. Saat itu banyak pihak yang memprotesnya. 

Diketahui saat itu, ia memang pergi ke Israel usai diundang American Jewish Committee (AJC) Global Forum pada 2018 lalu.

Saat itu Yahya diprotes karena isu Palestina dan Israel sedang menghangat di Indonesia. Kita tentu ingat, kalau saat itu isu membela Palestina mendominasi Tanah Air. Setelahnya Yahya pun langsung menanggapi isu itu.

 "Saya sendiri tidak ajukan permintaan bertemu, tapi saya menerima. Sama seperti saat saya bertemu wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, saya tidak tahu siapa yang proses, tiba-tiba kami bertemu," katanya Sabtu (23/6/2018) silam.

Soal kedekatan, Yahya bilang hanya ingin menunjukkan sopan santun kepada semua pihak.

"Soal kemesraan sama lah. Kita juga tahu kan kalau pak Jokowi ketemu Prabowo mesra juga kelihatannya. Ini kan soal sopan santun pergaulan," kata Yahya.

Karena itu, Yahya juga menceritakan kecaman rakyat Indonesia terhadap kekerasan brutal Israel kepada rakyat Palestina.

"Tentu dari pihak PM Israel melontarkan pembelaan ini itu, tapi menurut saya sih ini yang akan jadi diskusi yang tidak ada ujungnya," kata dia. (ra)