Sebanyak 1.221 Personel Disiagakan PLN Untuk Jaga Pasokan listrik di Papua

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono saat mengecek persiapan peralatan petugas PLN yang akan siaga, di Kantor PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat , Kota Jayapura, Selasa (9/4). (foto: gemapos/istock)
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono saat mengecek persiapan peralatan petugas PLN yang akan siaga, di Kantor PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat , Kota Jayapura, Selasa (9/4). (foto: gemapos/istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat telah menyiagakan 1.221 personel untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah di wilayah tersebut.

Hal tersebut disampaikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono di Jayapura, Selasa. Ia mengatakan jumlah personel tersebut terdiri atas 250 pegawai PLN, 971 petugas pelayanan teknik, serta lima tim pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di wilayah Papua dan Papua Barat.

Menurutnya, pihak PLN juga mendirikan 60 posko yang tersebar di seluruh unit pelaksana yang bertugas pada masa siaga yang berlangsung hingga 18 April 2024.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan suplai listrik terus andal dan petugas di lapangan dapat cepat merespons apabila terjadi gangguan," ujarnya.

Kemudian Budiono menjelaskan, sekitar 152 titik di keenam provinsi di Tanah Papua menjadi prioritas pengamanan kelistrikan PLN di mana sebagian besarnya merupakan tempat ibadah/masjid.

"Kami juga berupaya untuk memaksimalkan layanan serta menjaga keandalan seluruh infrastruktur kelistrikan agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri 1445 H dengan nyaman," katanya lagi.

Selanjutnya, ia juga menambahkan pada prinsipnya PLN siap mengamankan kelistrikan dalam kondisi andal namun jika terjadi gangguan yang tidak dapat dihindari, pelanggan dapat melakukan pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile yang saat ini lebih mudah dan cepat untuk dilakukan.

"Saat ini kami telah bertransformasi ke era digital sehingga pekerjaan dapat dimonitor secara real time,” ujarnya.(ra)