Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu Sulteng

Presiden Jokowi meresmikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pascabencana Palu, Rabu (26/03/2024). (foto: gemapos/bpmisetpres)
Presiden Jokowi meresmikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pascabencana Palu, Rabu (26/03/2024). (foto: gemapos/bpmisetpres)

Gemapos.ID (Jakarta)- Pada hari kedua kunjungan kerja Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, yakni Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan.

"Pelabuhan luluh lantak dan berkat kegigihan semuanya, Alhamdulillah, kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastuktur pelabuhan di Kawasan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan," kata Presiden Jokowi di Kabupaten Donggala, Sulteng, Rabu.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa dua pertiga dari negara Indonesia adalah berupa air dan samudera, sehingga sektor maritim dan pelabuhan menjadi kunci bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, keberadaan pelabuhan sangat penting bagi mobilitas barang maupun orang, namun bencana alam gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018 di Kota Palu, Sulawesi Tengah meluluhlantakkan pelabuhan tersebut.

Terkait hal tersebut, Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulteng dan wilayah terdampak lainnya.

Karena itu, Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu merupakan dua pelabuhan yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi pascabencana gempa bumi yang melanda pada 28 September 2018 lalu.

"Rehabilitasi ini dibiayai dari Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp233 miliar dengan tujuan mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana gempa dan tsunami," ujarnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan, ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai simbol aktivitas logistik dan meningkatkan konektivitas daerah untuk mendukung aktivitas ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Sebagai informasi, Rehabilitasi Pelabuhan Wani meliputi pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, trestle sepanjang 28 meter, gedung kantor wilker, garasi kapal negara, dan masjid. Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 6.000 DWT.

Sedangkan rekonstruksi Pelabuhan Pantoloan meliputi rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP seluas 1.500 meter persegi.

Adapun Pelabuhan Pantoloan memiliki kapasitas layanan eksisting peti kemas sebesar 160.000 TEUs per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT.

Sementara itu, peresmian rehabilitasi dan rekonstruksi kedua pelabuhan ditandai dengan pendorongan tuas kapal dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo.

Terakhir, Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, serta Penjabat Bupati Donggala Moh. Rifani Pakamundi.(pa)