Distan Lombok Tengah Sebut Petani di Wilayahnya Sudah Mulai Panen Padi

Ilustrasi- Masyarakat yang sedang Panen padi (foto: gemapos/istock)
Ilustrasi- Masyarakat yang sedang Panen padi (foto: gemapos/istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan bahwa sejumlah petani padi di daerahnya sudah mulai panen pada pertengahan Maret 2024, sehingga ketersediaan beras untuk masyarakat pada Ramadhan dipastikan aman.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Arifin di Praya, Rabu (13/3).

"Petani kita saat ini telah mulai panen. Tidak ada kelangkaan beras," katanya.

Kemudian, ia mengatakan dari 52 ribu hektar luas tanaman padi di Lombok Tengah pada musim tanam pertama ini, sekitar 5 persen luas tanam yang telah panen. Para petani yang telah panen itu tersebar di Kecamatan Praya Tengah, Praya Barat, Batukliang, Batukliang Utara. Sedangkan untuk kecamatan lain, kondisi tanaman sedang berisi dan diperkirakan panen pada akhir April 2024.

"Sekitar 2 ribu hektar lahan pertanian yang sudah panen," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa harga gabah juga saat ini mulai turun menjadi Rp500 ribu per kwintal dari harga sebelumnya yang mencapai Rp700 ribu per kwintal. Namun, harga beras di pasaran dipastikan akan menurun meskipun harga saat ini masih mencapai Rp15 ribu per kilogram.

"Harga beras akan menyesuaikannya dengan harga gabah. Karena petani kita saat ini mulai ada yang panen," katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan harga beras di 2024 yang mencapai Rp15 ribu per kilogram ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga beras di 2023 yang mencapai Rp13 ribu per kilogram. Hal itu dampak dari El Nino yang mengakibatkan musim tanam mundur, sehingga musim panen mundur.

"Dampak El Nino ini luas tanam kita bisa selesai itu pada Februari di 2024. Biasanya kita sudah panen di Februari," katanya.

Sementara itu, untuk produksi gabah di Lombok Tengah pada musim tanam 2023, kata dia, meningkat atau mencapai 450 ribu ton bila dibandingkan dengan produksi gabah di 2022 yang mencapai 400 ribu ton. Sehingga stok beras untuk kebutuhan masyarakat pada 2024 ini dipastikan aman atau tidak terjadi kelangkaan.

"Produksi kita di 2023 itu meningkat, sehingga stok beras kita aman untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadhan 2024 ini," katanya.(ap)