HPN 2024 dan Apresiasi Kabinet Indonesia Maju

HPN 2024 dari Kabinet Indonesia Maju. (foto:gemapos/stkab)
HPN 2024 dari Kabinet Indonesia Maju. (foto:gemapos/stkab)

Gemapos.ID (Jakarta) - Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024 yang diperingati pada Jumat (9/2/2024) menjadi momentum bagi para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menyampaikan apresiasi atas peran insan pers nasional bagi bangsa dan negara. Para menteri menilai, peran pers sangat penting dan fundamental bagi sebuah negara yang menganut sistem demokrasi.

“Sebagai pilar keempat demokrasi, pers memegang peran krusial dalam menjaga keseimbangan antarpilar penyelenggara negara, masyarakat, dan juga realitas yang terjadi di masyarakat,” ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

Selain itu, para anggota Kabinet Indonesia Maju juga mengapresiasi peran pers sebagai mitra pemerintah dalam mengedukasi masyarakat.

“Saya memiliki kesan mendalam bagaimana rekan-rekan pers tidak kenal lelah membantu mewartakan program strategis pemerintah dan juga dengan bangga turut mempromosikan produk-produk lokal buatan anak bangsa,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Senada, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi juga mengapresiasi kontribusi positif pers dalam menyukseskan program kerja kementerian yang ia pimpin.

“Jurnalis dan media adalah mitra Kementerian Luar Negeri dalam menyampaikan capaian diplomasi sekaligus mengedukasi publik mengenai prioritas politik luar negeri 4+1.  Empat adalah diplomasi ekonomi, perlindungan WNI, kedaulatan, serta peningkatan peran Indonesia di kawasan maupun di tataran global, sementara plus satu-nya adalah infrastruktur diplomasi,” kata Retno.

Di bidang kesehatan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menggarisbawahi peran krusial pers saat bangsa Indonesia menghadapi tantangan pandemi COVID-19 silam. Budi mencontohkan, insan pers sangat berkontribusi dalam keberhasilan program vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah.

“Berkat bantuan pers, masyarakat banyak yang tercerahkan sehingga cakupan dosis 1 mencapai 83 persen­ dan imunisasi dosis 2 mencapai 71 persen,” kata Menkes.

Apresiasi juga disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. Menurut Bintang, insan pers termasuk yang pertama yang mendukungnya dalam menjalankan tugas terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Mereka menemani penugasan saya ke manapun melangkah hingga ke pelosok-pelosok negeri di mana ada perempuan tersakiti yang tidak tersuarakan dan ada anak-anak yang tidak terpenuhi haknya,” kata Bintang.

Sama halnya dengan Menteri PPPA, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga menyambut baik kontribusi pers dalam setiap aktivitasnya bersama dengan para petani di lapangan.

“Aktivitas saya sebagai Menteri Pertanian didominasi kegiatan lapangan. Saya ke sawah, saya berdialog dengan petani memastikan aktivitas produksi pangan berjalan dengan baik. Kami yakin tanpa dukungan pers maka kegiatan kami tidak bisa optimal,” ucap Amran.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga menggarisbawahi pentingnya pers sebagai mitra dalam mengedukasi masyarakat di bidang keuangan negara. Tak hanya itu, Menkeu juga mengapresiasi kerja keras pers dalam menjaga integritas informasi bagi masyarakat serta membangun peradaban bangsa.

“Saya sangat menghargai kerja keras dan dedikasi para insan pers yang terus harus bekerja sangat keras beradaptasi dan bahkan harus melawan berbagai arus perubahan yang tidak selalu mampu menjaga kejernihan, kecerdasan, dan integritas informasi bagi masyarakat,” kata Menkeu.

Penghargaan atas kerja keras insan pers dalam memastikan program-program pemerintah terinformasikan kepada seluruh masyarakat juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

“Semoga pemerintah dan kalangan pers dapat terus berkolaborasi memberitakan informasi yang aktual dan terpercaya terkait kebijakan pemerintah khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” kata Sandi. (*)