KBRI Phnom Penh dan Parlemen Kamboja Bahas Pemberdayaan Perempuan

KBRI Phnom Penh dan Ketua Parlemen Kamboja, Samdech Moha Rathsapheathika Thipadei Khuon Sudary. (gemapos/kemlu.go.id)
KBRI Phnom Penh dan Ketua Parlemen Kamboja, Samdech Moha Rathsapheathika Thipadei Khuon Sudary. (gemapos/kemlu.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - KBRI Phnom Penh dan Ketua Parlemen Kamboja, Samdech Moha Rathsapheathika Thipadei Khuon Sudary, menggelar pertemuan membahas peran perempuan dalam ekonomi serta upaya meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Kamboja (30/1). Ketua Parlemen Kamboja ini merupakan perempuan pertama yang berhasil menduduki jabatan tertinggi di Tanah Khmer. 

“Wanita memiliki peran penting dalam menggerakan perekonomian sebuah negara" demikian ujar Dubes Santo di hadapan Samdech Sudary yang juga memiliki visi yang sama bagi para perempuan Kamboja. Dirinya ingin melihat lebih banyak wanita yang tampil dalam posisi pengambil keputusan. Samdech Sudary pun memberikan apresiasi terhadap peran pejabat perempuan Indonesia.

Dalam konteks peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kamboja, KBRI Phnom Penh dan Samdech Sudary berharap agar pertemuan ini dapat menjadi langkah awal peningkatan kerja sama bilateral yang lebih konkret. KBRI Phnom Penh menyoroti upaya pemberdayaan perempuan dan peningkatan kerja sama ekonomi sebagai fokus utama.

Pada pertemuan tersebut, Dubes Santo menjelaskan bahwa salah satu langkah konkrit adalah meningkatkan kerja sama ekonomi. Saat ini Indonesia merupakan mitra dagang ke-6 terbesar bagi Kamboja dengan nilai perdagangan yang telah menembus di atas USD 1 miliar. 

Selain itu, pihak Indonesia mendukung peningkatan pendidikan bagi warga Kamboja di Indonesia, dengan harapan para lulusan dapat menjadi agen penguat kerja sama kedua negara. Pertemuan ini menciptakan momentum positif sebagai bagian dari upaya memaknai peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kamboja. (ns)