Menag Tegaskan, ASN Kemenag Harus Punya Mentalitas Melayani Bukan Dilayani

Menag Yaqut Cholil Qoumas saat berikan arahan dalam Silaturahmi bersama ASN Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1/2024). (gemapos/Kemenag)
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat berikan arahan dalam Silaturahmi bersama ASN Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1/2024). (gemapos/Kemenag)

Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama (ASN Kemenag) untuk memiliki mentalitas melayani. ASN harusnya melayani bukan untuk dilayani. 

Penegasan ini disampaikan Menag saat sedang memberikan arahan kepada ratusan ASN Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Kultur atau budaya minta dilayani itu tidak boleh terjadi di ASN lingkungan Kemenag. Kita harus memiliki mentalitas melayani, dan alhamdulilah pergerakannya dari tahun ke tahun semakin mebaik, hingga kita mendapat penghargaan pelayanan publik terbaik dari ombudsman,” ungkap Menag di Makassar, dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (17/1/2024). 

Diketahui bahwa menurut Menag ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa ASN adalah pejabat yang tidak boleh lagi dilayani seperti dulu, sebaliknya ASN wajib memberikan pelayanan dan melayani.

Selain itu, Menag meminta jajarannya agar senantiasa berhati-hati dan bersikap profesional dalam bertugas. 

"Seluruh ASN Kemenag harus berhati-hati betul dalam bekerja dan memberi pelayanan kepada masyarakat karena kita bekerja di kementerian satu-satunya yang menyandang nama agama," tegasnya. 

“Di tempat lain tidak ada yang menggunakan kata agama. Ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus berbuat baik sekaligus menjadi tantangan, karena apa yang kita lakukan harus mencerminkan nilai-nilai agama,” tambahnya.

Dia juga menegaskan, ASN Kemenag harus memiliki tiga kriteria utama untuk menjadi pegawai profesional, yaitu harus memiliki kualifikasi, memiliki kompetensi, serta berkinerja yang baik.

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman mengatakan bahwa tiga tahun lalu ketika Gus Men (Panggilan Akrab Menag) diberi amanah sebagai Menteri Agama, ia mencoba memahami problem yang ada di Kemenag. Ini dilakukan, mengingat Kemenag adalah salah satu satker terbanyak dengan ASN yang berjumlah 235 ribu lebih.

“Belum lagi dipusingkan dengan ratusan aplikasi yang belum terintegrasi. Namun masalah itu perlahan mulai terurai. Sekarang kita memiliki Pusaka Super Apps yang mengintegrasikan semua aplikasi yang ada sebelumnya,” ucap Gus Adung (sapaan akrab Abdul Rochman).

Gus Adung juga mengungkapkan sejumlah capaian Kemenag dibawah komando Gus Men, termasuk tujuh program prioritas. Sebyt saja Cyber Islamic Univerisity yang menurutnya telah memberi kesempatan kepada guru-guru di pedalaman untuk meningkatkan jenjang pendidikannya.

“Begitu pula program revitalisasi terhadap 1000 lebih KUA dan pemberian bantuan inkubasi bisnis terhadap 2000 lebih pesantren di Indonesia, termasuk dijadikannya Candi Borubudur dan Candi Prambanan sebagai pusat ziarah umat Buddha dan Hindu,” tandasnya.

Adapun pihak yang tampak hadir pada acara silaturrahmi ini, diantaranya Rektor UIN Makassar bersama jajaran, Rektor IAIN Bone, Rektor IAIN Palopo, Rektor IAIN Parepare, Rektor STAIN Majene, Plt Kakanwil Kemenag Sulsel, Kakanwil Kemenag Gorontalo, para Kepala Bidang dan Pembimas lingkup Kanwil Kemenag Sulsel, Kakan Kemenag Kab. / Kota se Sulawesi Selatan serta parta Kasubah TU, Kepala Seksi, Kepala Madrasah dan Kepala KUA se Sulawesi Selatan dan ratusan pegawai Kanwil Kemenag Sulsel.(kt)