BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Peta Gelombang Tinggi yang dirilis oleh BMKG pada Senin (11/12/2023). (gemapos/BMKG)
Peta Gelombang Tinggi yang dirilis oleh BMKG pada Senin (11/12/2023). (gemapos/BMKG)

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau seluruh masyarakat yang tinggl dan beraktivitas di pesisir untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi hingga empat meter pada 11-12 Desember 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo, Senin (11/12/2023).

Diketahui bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut menuju timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sementara di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari arah timur laut menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kai-Aru, dan Laut Arafuru bagian timur,” lanjutnya.

Menurut Prasetyo, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeuleu-Kep.Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung,  Samudra Hindia Barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Selain itu, di perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan Bali-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan P. Sawu-Kupang-P. Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, perairan utaraKep. Sangihe-Kep. Talaud.

Kemudian, Laut Maluku bagian sleatan, perairan utara Kep. Banggai-Sula, perairan Mnaokwari, perairan Biak, perairan Sarmi-Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kep. Kei-Kep. Aru, perairan utara Babar-Tanibar, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Arafuru bagian timur.

Sementara untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat-NTB.

Tak lupa Eko Prasetyo mengingatkan masyarakat khususnya nelayan untuk selalu memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dengan moda tranportasi, yakni perahu nelayan yang memiliki kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot serta gelombang di atas 1,5 meter.

Adapun kapal feri yang memiliki kecepatan angin berkisar di 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. (kt)