Kemenhub Gandeng Tony Blair Institute Tingkatkan Kapasitas SDM

Kementerian Perhubungan dan Tony Blair Institute of Global Change (TBI) melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang berfokus pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). (gemapos/dephub.go.id)
Kementerian Perhubungan dan Tony Blair Institute of Global Change (TBI) melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang berfokus pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). (gemapos/dephub.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Perhubungan dan Tony Blair Institute of Global Change (TBI) melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang berfokus pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenhub. Kolaborasi tersebut dilakukan melalui tukar pengalaman dan peningkatan kualitas pengelolaan (delivery) proyek-proyek infrastruktur transportasi strategis di Indonesia, Selasa (28/11/2023) di London, Inggris.

Penandatanganan LoI dilakukan oleh Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Kemenhub Siti Maimunah dengan Director Legal Operations TBI Robert Cooney.

Menhub Budi Karya mengatakan, TBI memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola proyek-proyek infrastruktur, mulai dari perencanaan, menetapkan skema pembiayaan kreatif non APBN (creative financing), eksekusi proyek, pemantauan dan pengawasan, sampai dengan evaluasinya.

"Kami harap kerjasama ini dapat meningkatkan kinerja dari Tim Special Delivery Unit (SDU) di Kemenhub, yang bertugas mengkaji setiap detail proyek strategis secara matang dan mengawasi pelaksanaannya," ujar Menhub dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11/2023).

Menhub mengungkapkan, Tim SDU pernah dibentuk oleh Tony Blair pada saat menjadi Perdana Menteri Inggris, dan menjadi kisah sukses yang bisa ditiru dan dikembangkan di Indonesia.

“Saya menyambut antusias adanya kolaborasi ini dan semoga dapat segera direalisasikan. Kita bisa saling bertukar pengetahuan dan berbagi pengalaman, yang akan bermanfaat bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia dalam mengelola proyek Infrastruktur," tuturnya.

Menhub berharap, kedua belah pihak dapat melakukan lebih banyak kerja sama di bidang transportasi yang saling menguntungkan.

Ruang lingkup dari kemitraan ini juga mencakup penyediaan tenaga ahli dan pelatihan ke berbagai sekolah kejuruan di Kementerian Perhubungan. (ns)