BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Sejumlah Provinsi

Ilustrasi-hujan lebat (foto: gemapos/istock)
Ilustrasi-hujan lebat (foto: gemapos/istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian provinsi di Indonesia pada Selasa (28/11).

Dikutip dari data sistem peringatan dini cuaca di Jakarta, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu.

Kemudian, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

"Kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia," katanya.

Selain itu, ia mengemukakan beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, di antaranya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat.

"MJO diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode dasarian I Desember 2023, dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia," paparnya.

Kemudian, ia juga menambahkan fenomena gelombang Equatorial Rossby (ER) juga terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir dasarian III November 2023.

Adapun fenomena lainnya, yakni penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).(ri)