Percepat Transisi Kendaraan Listrik, Pertamina NRE dan VKTR Jalin Kerjasama

Penandatanganan Letter of Interest (LoI) di Washington. (Foto:gemapos/pertamina)
Penandatanganan Letter of Interest (LoI) di Washington. (Foto:gemapos/pertamina)

Gemapos.ID (Jakarta) - Pertamina New & Renewable Energy (“Pertamina NRE”), sub-holding dari PT Pertamina (Persero) yang fokus pada energi baru dan terbarukan bekerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (“VKTR”), pionir mobilitas kendaraan listrik (EV) komersial dan publik, dan anak perusahaan Grup Bakrie. Keduanya mengumumkan terobosan kemitraan pada Senin (13/11).

Kemitraan ini memperkenalkan model e-MaaS (electric Mobility as a Service) yang inovatif, menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik, sehingga mengurangi ketergantungan pada pendanaan pemerintah.  Kemitraan ini diresmikan melalui Letter of Interest kepada US International Development Finance Corporation (US DFC).

Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR, mengatakan pada penandatanganan LoI di Washington DC ini menjadi sebuah kolaborasi untuk menciotakan solusi transformatif di Indonesia.

“Kombinasi keahlian kami dalam elektrifikasi transportasi umum dan energi terbarukan secara unik menempatkan kami untuk memimpin solusi transformatif di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memfasilitasi infrastruktur kendaraan listrik yang komprehensif, transisi dari model CAPEX ke OPEX, dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia,” Ungkap Gilarsi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/112023).

Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE, menjelaskan upaya tersebut sebagai bentuk untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau bahkan dipuayakan dapat tercapai lebih cepat.

“Pertamina NRE berdedikasi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat lagi. Kami fokus pada dekarbonisasi sektor-sektor yang menantang melalui solusi rendah karbon, pengembangan energi terbarukan, dan membangun bisnis masa depan yang mencakup bisnis kendaraan listrik, baterai, hidrogen ramah lingkungan, dan karbon. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mempercepat upaya kami,” jelas Dannif dalam keterangann tertulis.

Kemitraan ini bertujuan untuk membantu entitas seperti TransJakarta dan Ibu Kota Baru IKN dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi kendaraan listrik secara luas. Model e-MaaS tidak terbatas pada kendaraan; proyek ini mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan, yang menawarkan solusi holistik dan hemat biaya untuk kota-kota besar di Indonesia.

Upaya kolaboratif melalui e-MaaS ini siap untuk diimplementasikan di berbagai sektor, mendorong proyek transportasi ramah lingkungan dan transformasi kelistrikan. Skalabilitasnya juga membuka jalan untuk ekspansi ke wilayah lain, sehingga mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan yang kuat dan berkelanjutan.(ns)