Alternatif Tanaman Budidaya Saat Musim Kemarau

Kacang hijau sebagai salah satu tanaman alternatif budidaya yang cocok ditanam saat musim kemarau. (foto : Gemapos/Blog iGrow)
Kacang hijau sebagai salah satu tanaman alternatif budidaya yang cocok ditanam saat musim kemarau. (foto : Gemapos/Blog iGrow)

Gemapos.ID (Jakarta) -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)memprediksi bahwa kemarau panjang tahun 2023 bakal berakhir pada bulan Oktober. Namun, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak akan terjadi secara serantak diseluruh wilayah Indonesia.

BMKG memprediksi dalam situs resminya yang diakses gemapos pada, Rabu (1/11/2023) puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024.

Selain itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024. Awal musim hujan berkaitan dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun.

“Artinya pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagain besar pada bulan November,” ujarnya beberapa waktu .

BMKG memang memperkirakan musim penghujan akan tiba, namun tidak akan terjadi secara merata dan serantak di seluruh wilayah Indonesia. Itu artinya masih ada beberapa wilayah yang akan merasakan dampak musim kemarau berkepanjangan ini.

Untuk itu, ada beberapa rekomendasi alternatif tanaman budidaya yang dapat ditanam petani saat musim kemarau, yaitu:

1. Jagung

Jagung adalah tanaman di musim kemarau karena dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim kering hingga sedang. Para pembudidaya jagung pakan, akan  menanam jagung di saat musim kemarau tiba, karena jika ditanam di musim hujan maka akan kelebihan air hal ini akan menyebabkan jagung rentan terkena serangan penyakit jamur.

2. Terong

Saat cuaca panas dan kering, tanaman terong akan menghasilkan bunga dan buah yang lebih banyak. Saat musim kemarau, siang hari akan semakin panas dan malam hari akan semakin dingin. Perbedaan suhu antara siang dan malam hari akan merangsang tanaman terong berbunga.

3. Kacang Panjang

Petani bisa merotasi sawahnya dari tanaman padi menjadi tanaman kacang panjang saat musim kemarau tiba. Kacang panjang lebih baik pertumbuhannya saat curah hujan rendah dan memutuhkan banyak sinar matahari untuk menghasilkan bunga dan buah.  

4. Labu atau Waluh

Umumnya petani hanya menjadikan labu kuning atau waluh sebagai tanaman pinggir. Budidaya waluh secara komersial saat musim kemarau menjadi peluang besar petani untuk meningkatkan produksi lahan pertanian dan pendapatan.

5. Ubi jalar

Ubi jalar menjadi alternatif terbaik untuk ditanam saat musim kemarau tiba. Komoditas ini membutuhkan penyinaran sekitar 11-12 jam sehari untuk menghasilkan umbi besar dan berkadar gula serta pati yang tinggi. Ubi jalar cenderung lebih mudah dalam pemasaran karena banyak dipakai sebagai bahan baku industri rumah tangga maupun industri besar seperti produk keripik, tepung hingga produk saus maupun makanan olahan lainnya.  

6. Kacang Hijau

Jika ingin menanam komoditas dengan umur panen yang singkat saat musim kemarau, kacang hijau menjadi pilihan yang tepat. Rata-rata kacang hijau bisa dipanen kering saat usia tanaman sekitar 60-65 hari. Bahkan untuk varietas kacang hijau berumur genjah dapat dipanen saat usia 58 hari setelah tanam. (kt)