Kemenparekraf Sebut Kecap Manis Indonesia Harus Diperkenalkan ke Luar Negeri

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Erwita Dianti (tengah) berfoto bersama di Festival Jajanan Bango 2023 di Jakarta, Jumat (27/10/2023). (foto: gemapos/ antara)
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Erwita Dianti (tengah) berfoto bersama di Festival Jajanan Bango 2023 di Jakarta, Jumat (27/10/2023). (foto: gemapos/ antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Erwita Dianti mengatakan bahwa kecap harus diperkenalkan ke luar negeri untuk menarik minat wisatawan mancanegara.

"Kecap itu menambah cita rasa, bukan sekadar pelengkap," kata Dian, sapaan akrab Dianti, menjadi pembicara dalam konferensi pers festival jajanan di Jakarta, Jumat.

Menurut Dian, kecap dengan rasa rempah khas Indonesia, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis mancanegara. Selain itu, industri kuliner Indonesia yang menggunakan kecap manis dapat menjadi salah satu daya tarik bagi turis untuk melakukan wisata kuliner.

"Sehingga orang datang ke sini dan merasakan makanan itu jadi ingin terus mencoba lagi," ucap Dian.

Usai berbincang dengan pihak penyelenggara festival, Dian mengatakan bahwa kecap Indonesia sudah berhasil menembus pasar Arab Saudi dan wilayah Asia Tenggara, selaras dengan program pemerintah, yakni Indonesia Spice Up The World.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia Spice Up The World adalah salah satu program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia.

Kecap manis menjadi salah satu komoditas yang akan dipromosikan bersama kacang tanah sebagai bumbu pendukung.

"Kami akan membawa bumbu-bumbu ini, termasuk kecap, untuk membuka pasar di Timur Tengah, Australia, Eropa, kalau Belanda sudah, jadi kawasan Eropa lainnya, dan ke Amerika Serikat," kata Dian.

Terdapat lebih dari 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner berpartisipasi dalam Festival Jajanan Bango (FJB) 2023. Jumlah peserta di festival kali ini lebih tinggi apabila dibandingkan FJB 2022 yang diikuti oleh 90 peserta UMKM.

FJB telah diselenggarakan secara rutin sejak 2005. Festival kuliner itu menyajikan ragam kuliner dari Sabang sampai Merauke. Pada festival tahun ini, penyelenggara FJB mengangkat tema, “Bangkitkan Sejuta Rasa Nusantara”.

Hal terbaru dalam FJB 2023 adalah pengalaman multisensori untuk membangkitkan sejuta rasa Nusantara. Melalui pengalaman multisensori tersebut, pengunjung diharapkan dapat terlarut dalam pesona kuliner Indonesia dengan memanfaatkan kelima indera.

FJB 2023 berlangsung dari 27–29 Oktober 2023 di Gelora Bung Karno, Jakarta.(ra)