Gus Yahya Ajak Santri Berjuang Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat akan melepas keberangkatan peserta "Jalan Santai" di Jalan Gubernur Suryo, Sabtu (21/10/2023). (foto:gemapos/ant)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat akan melepas keberangkatan peserta "Jalan Santai" di Jalan Gubernur Suryo, Sabtu (21/10/2023). (foto:gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengajak para santri berjihad dalam pembangunan negeri sebagai upaya perjuangan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Negara ini didirikan dengan jihad, masa depannya juga harus diperjuangkan dengan jihad," kata Gus Yahya dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Gus Yahya menyatakan jihad mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang bisa dilakukan oleh para santri, yakni dengan ide buah hasil pemikiran dan diterapkan melalui inovasi berkelanjutan.

"Jihad santri jayakan negeri," ujarnya.

Gus Yahya menyatakan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang menjadi dasar pelaksanaan digelarnya Hari Santri Nasional di Surabaya harus dijadikan acuan berjuang mempertahankan keutuhan negara, seperti halnya yang dilakukan oleh para santri pada masa kemerdekaan.

"Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi," ucapnya.

"Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka," lanjutnya.

Rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya telah berjalan sejak Jumat (20/10), yakni melakukan penanaman 2.500 bibit mangrove atau bakau di kawasan Pantai Romokalisari, Surabaya.

Kemudian agenda berlanjut pada Sabtu pagi dengan pelaksanaan jalan santai yang diikuti puluhan ribu peserta dari 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur maupun luar daerah.

Acara tersebut dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Sedangkan puncak agenda Hari Santri dilaksanakan di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu, 22 Oktober 2023, yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo. (pu)