Moms, Kenali Bahaya dan Cara Minimalisir Muntah pada Anak ya

Ilustrasi-Anak Mual (Foto: Gemapos/Nakita.ID-Grid.ID)
Ilustrasi-Anak Mual (Foto: Gemapos/Nakita.ID-Grid.ID)

Gemapos.ID (Jakarta) - Bahaya muntah yang terjadi pada anak – anak perlu diketahui agar orang tua dapat lebih waspada. Meski terlihat sepele, anak bisa saja mengalami dehidrasi yang hebat dan membutuhkan penanganan medis, bila terjadi secara terus – menerus.

Bahaya Muntah pada Anak

Dilansir dalam alodokter, pada umumnya muntah yang terjadi kepada anak akan mereda dengan sendiri dalam waktu 1 – 2 hari. Tetapi, jika tidak ditangani secara tepat dan terlalu abai, anak bisa menyebabkan kekurangan cairan yang berdampak fatal.

Penyebab terjadinya muntah pada anak bermacam – macam, seperti efek batuk, makan terlalu berlebihan, mabuk perjalanan, hingga gangguan medis yang diderita, contohnya seperti infeksi bakteri atau virus.

Bahaya muntah pada anak akan berbahaya jika anak mengalami dehidrasi. Karena, akan kehilangan cairan yang ada di dalam tubuh secara cepat. Bahaya muntah pada anak yang diakibatkan oleh dehidrasi tidak patut disepelekan.

Muntah berlebihan yang menyebabkan dehidrasi bukan hanya mengakibatkan anak terlihat lesu dan lunglai, bahkan bisa beresiko kepada anak mengalami kejang. Jika terus disepelekan, muntah yang dialami anak bisa mengakibatkan gagal ginjal bahkan kehilangan nyawanya.

Orang tua harus mengenali tanda bahaya muntah yang diakibatkan oleh dehidrasi, seperti mulut kering, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, mata terlihat cekung, dan jarang membuang air kecil atau buang air kecil sedikit.

Muntah yang dibarengi dengan bercak darah atau berwarna hijau kekuningan dan disertai demam atau bahkan anak terlihat kesakitan juga termasuk tanda bahaya yang harus diwaspadai.

Cara Meminimalkan Bahaya Muntah pada Anak

Menurut alodokter, cara meminimalkan bahaya muntah pada anak yang diakibatkan oleh dehidrasi, berikan kepada anak cairan yang cukup dan untuk bayi dianjurkan memberikan susu sesering mungkin.

Untuk anak yang sudah berusia diatas 1 tahun, orang tua dapat memberikan air putih sesering mungkin. Makanan sup bening juga bisa dijadikan pilihan untuk membantu mencukupi cairin tubuh pada anak.

Jika diperlukan, orang tua dapat memberikan cairan oralit. Cairan tersebut mengandung elektrolit dan air yang berguna untuk menggantikan cairan pada tubuh anak yang hilang akibat muntah. Berikan cairan tersebut secara sedikit demi sedikit setiap 15 menit sekali.

Jika anak bisa meminum tanpa muntah kembali, lanjutkan konsumsi makanan dengan tekstur yang lembut dan mudah dicerna, seperti bubur, roti, atau kentang rebus. (na)