Pemprov Sulbar Bantu Petani Sawit Berantas Ulat Api

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengantisipasi serangan ulat api yang menyerang tanaman sawit di wilayah penghasil sawit di Sulbar, Minggu (15/10/2023). (foto:gemapos/ant)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengantisipasi serangan ulat api yang menyerang tanaman sawit di wilayah penghasil sawit di Sulbar, Minggu (15/10/2023). (foto:gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berupaya membantu petani sawit memberantas ulat api yang merupakan hama pemakan daun kelapa sawit.

"Kami telah membentuk tim petugas operasional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk menjawab keluhan petani sawit," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar Syamsul Maarif di Mamuju, seperti diterima gemapos, Senin (16/10/2023). 

Ia mengatakan masyarakat di wilayah penghasil sawit di Kabupaten Mamuju Tengah Sulbar mengeluhkan serangan ulat api yang menyerang tanaman sawit.

Ulat Api merupakan serangga yang berasal dari Ordo Lepidoptera dan Famili Limacodidae. Terdapat empat spesies Ulat Api yang umum menyerang Kelapa Sawit, yaitu: Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, dan Parasa lepida

Setelah tim petugas operasional POPT terbentuk, langsung bergerak membantu masyarakat mengantisipasi ulat api dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh hama tersebut.

"Fogging untuk membasmi serangan ulat api dilakukan di Desa Tinali dan Desa Salugatta Kecamatan Budong Budong, Kabupaten Mamuju Tengah," katanya.

Ia mengatakan fogging tersebut juga dilakukan untuk mengendalikan penyebaran ulat api agar tidak semakin menyebar luas.

"Diperoleh kesimpulan bahwa hama berada pada fase larva 2 sampai 7 hari dan sangat efektif untuk dikendalikan dengan cara fogging untuk membasminya," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan data terdapat sekitar 346 hektare tanaman sawit terserang ulat api di Mamuju Tengah.

Hama ulat api merupakan salah satu musuh yang ditakuti dalam perkebunan kelapa sawit, karena serangan ulat api dapat menurunkan produksi sebanyak 25 persen di tahun pertama, dan menurunkan produksi sebanyak 50-75 persen pada tahun kedua dan ketiga. (ra)