Meski Kekeringan, Petani Linggoasri Tetap "Garap" Sawah



Gemapos.ID (Jakarta) Rendahnya curah hujan di wilayah Kabupaten Pekalongan mengakibatkan keringnya sumber mata air. Hal ini tentu berpengaruh bagi petani yang mengandalkan sumber mata air sebagai pengairan utama.

Seperti persawahan di Desa Linggoasri, kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, sebagian besar tidak terailiri air sama sekali. Sono, salah satu petani menyebut kekeringan ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

"sampai hari ini sudah ada kira-kira 70 hari belum turun hujan" ujarnya saat ditemui di Silumpang, desa Linggoasri beberapa waktu lalu.

Meski demikian, mereka terus melakukan proses pra penanaman seperti biasanya, diantaranya membajak sawah, dan mempersiapkan bibit yang akan ditanam. Hal ini, lanjutnya, agar laat hujan mulai turun nanti ladang sudah siap untuk ditanami tanaman jagung.

Cuaca terik dan tanah yang keras tidak menyurutkan mereka untuk terus mempersiapkan lahan menjadi gembur dan subur. Mereka juga berharap, agaer hujan segera turun dan ladang bisa mereka tanami.

Sebagai informasi, kekeringan ini merupakan dampak dari Badai El Nino. Dilansir dari laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Tonton video lengkapnya di YouTube gema Pos dengan judul "Meski Kekeringan, Petani Linggoasri Tetap "Garap" Sawah"