Negeri Hila Lestarikan Warisan Budaya Sejarah Melalui Desa Wisata

Rumah Pusaka Lanting Nustapy di Negeri Hila Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, menyimpan peninggalan zaman kerajaan seperti naskah kuno, Meriam genggam (foto: ant)
Rumah Pusaka Lanting Nustapy di Negeri Hila Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, menyimpan peninggalan zaman kerajaan seperti naskah kuno, Meriam genggam (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta)- Negeri Hila di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku melestarikan warisan budaya dan sejarah melalui desa wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Negeri Hila memiliki beraneka ragam potensi wisata seperti wisata Budaya, Sejarah, Bahari, Alam/Buatan, kiuliner lokal, kerajinan serta beberapa warisan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan," Kata Kepala Seksi Pemerintah Negeri Hila, Nurdin Lating di Ambon, Rabu.

Menurut dia, daerah ini menawarkan keindahan alam, budaya dan sejarah Seperti rumah adat, peninggalan bersejarah yakni Benteng Amsterdam, masjid dan gereja tertua, dan Al Qur'an tertua di Maluku yang ditulis dengan tangan dan sudah berusia ratusan tahun.

Ia mengatakan, warisan budaya dan sejarah membuat tempat ini menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di tahun 2022 Negeri Hila ditetapkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik pada program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022.

Penetapan Desa Wisata Negeri Hila  setelah mengikuti proses uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori, yakni Pertama, Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya). Kedua, Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya). Ketiga, Homestay. Keempat, Toilet umum.

Yang Kelima, Digital dan kreatif. Keenam, Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE). Serta yang Ketujuh, Kelembagaan Desa.

"Setelah ditetapkan sebagai desa wisata kami mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) selama satu tahun," katanya.

Nurdin menyatakan, sejak dibina dan didampingi Astra pendapatan seluruh aspek di desa ini meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendampingan yang diberikan Astra mulai dari pelatihan pengembangan buah pala hingga pendirian homestay.

"Kami bersyukur melalui penetapan desa wisata dan pendampingan Astra, Negeri Hila semakin dikenal, berkembang dan membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.(ra)