Cara Unik Gelar Upacara Kemerdekaan di Banyuanyar Solo

Petugas upacara bendera HUT Ke-78 Kemerdekaan RI dengan menggunakna kstum wayang punokawan di Kelurahan Banyuanyar Banjarsari Solo, Kamis (17/8/2023). (foto:gemapos/antara)
Petugas upacara bendera HUT Ke-78 Kemerdekaan RI dengan menggunakna kstum wayang punokawan di Kelurahan Banyuanyar Banjarsari Solo, Kamis (17/8/2023). (foto:gemapos/antara)


Gemapos.ID (Jakarta) - Ratusan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/8/2023), menggelar upacara kemerdekaan HUT ke-78 RI dengan cara yang unik, dimana petugas upacara bendera menggunakan kostum wayang.

Ratusan warga dengan antusias mengikuti hingga akhir upacara. Pembina upacara menggunakan kostum wayang punakawan yakni Gareng, kemudian penggerek bendera merah putih kostum Petruk dan Bagong, serta satu lagi kostum tokoh Buto sebagai petugas pengatur barisan peserta.

Kendati demikian upacara digelar secara lengkap mulai menaikkan Bendera Merah Putih dengan diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, kemudian membacakan teks proklamasi, Pancasila, UUD 1945, dan  paduan suara warga setempat menyanyikan lagu-lagu nasional, seperti Padamu Negeri, Maju Tak Gentar, dan 17 Agustus.

"Kami memang menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI itu, sudah kedua kalinya sejak 2022 hingga tahun ini, yang kedua. Kegiatan ini akan digelar setiap tahun. Hal ini bertujuan memupuk rasa nasionalisme warga, sekaligus melestarikan budaya Jawa wayang yang sudah mendunia," kata Ketua Ketua RT 01 Banyuanyar Solo, Gunarwan, warga RT 01/RW 12 Banyuanyar Banjarsari Solo.

Ia berharap dengan upacara HUT Kemerdekaan RI yang diikuti 200 orang itu dapat memperkuat nasionalisme warga, saling guyup, rukun, meski mempunyai kebudayaan dan pekerjaan yang beragam.

Sementara itu Ari Satrianto selaku koordinator kegiatan mengatakan ide petugas upacara mengenakan kostum wayang tersebut bertujuan pertama sebagai budaya Bangsa Indonesia yang sudah diakui dunia untuk tetap dilestarikan. Kedua, untuk persatuan bangsa. Ketiga, untuk mengenalkan budaya wayang kepada generasi penerus atau kaum milenial.

"Kami menggelar upacara kemerdekaan ini untuk menambah nasionalisme kita bahwa Indonesia mempunyai budaya yang hebat dan tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia," katanya. (pu)