PKS Sentil Kinerja Erick Thohir di BUMN, Ini Alasannya

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto (ist)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto (ist)


Gemapos.ID (Jakarta) Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyentil Menteri BUMN Erick Thohir agar menurunkan harga gas LPG 3 kilogram karena harga acuan penjualan LPG, yaitu CP Aramco terus menurun. Sindiran ini pun imbas dari Erick Thohir disebut lalai dari tugasnya sebagai Menteri BUMN dan malah fokus dengan jabatan lainnya, yakni Ketua Umum PSSI.

"Pemerintah agar menurunkan harga LPG 3 kilogram bersubsidi segera karena harga LPG dunia terus turun. Harga acuan dari CP Aramco yang berlaku sekarang jauh di bawah angka asumsi harga gas pada APBN tahun 2023," tutur dia melansir keterangan resmi, Selasa (4/7/2023).

Lebih lanjut, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyinggung jika pemerintah memperhatikan masyarakat kecil seharusnya dapat menurunkan harga gas bersubsidi LPG 3 kilogram atau gas melon hingga 40 persen.

"Minimal harga LPG 3 kilogram bisa turun sebesar 30 sampai 40 persen dari harga yang ada sekarang," ujarnya.

Mulyanto pun menambahkan dari hasil perhitungan Pertamina, prognosa biaya subsidi LPG 3 kilogram tahun 2023 diketahui lebih rendah sebesar 32 persen atau sebesar Rp32,4 triliun. Jika dibandingkan dengan DIPA tahun 2023, yang sebesar Rp117 triliun, di mana angka perhitungan ini didasarkan pada harga LPG CP Aramco sebesar USD647,68 per metrik ton dan volume gas LPG sebesar 8,2 juta metrik ton.

"Bisa dibayangkan kalau perhitungannya didasarkan pada data hari ini di mana harga LPG CP Aramco di awal Juli 2023 sudah mendekati angka USD420 per metrik ton," jelasnya.

Sehingga, jika diperhitungkan dengan adanya penurunan harga gas LPG dunia telah terjadi penghematan anggaran subsidi gas LPG jauh di atas Rp32,4 triliun. Menurut Mulyanto, sebesar itu dapat digunakan untuk menurunkan harga jual gas LPG 3 kilogram tersebut. Jika pemerintah mau berpihak kepada rakyat kecil. Sebelumnya, Mulyanto geram karena Erick Thohir fokus mengurusi perbaikan stadion sepak bola yang menurut dia sebenarnya tidak perlu direnovasi apa-apa. Jakarta International Stadium (JIS) dikatakan oleh Erick Thohir saat melakukan inspeksi bahwa stadion tersebut belum berstandar FIFA sehingga perlu dilakukan sejumlah renovasi.(da)