DPR Tanyakan Urgensi Erick Thohir Bentuk Wadirut Pertamina di Tahun Politik

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (gemapos/dpr.go.id)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (gemapos/dpr.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mempertanyakan alasan Menteri BUMN, Eric Thohir membentuk jabatan Wakil Direktur Utama di Pertamina. Ia menilai jabatan baru tersebut terkesan dipaksakan dan sekedar mengakomodasi kepentingan pihak tertentu, mengingat sebentar lagi masa kerja Pemerintahan Joko Widodo akan berakhir. 

Bahkan hal tersebut belum pernah dibicarakan dan didiskusikan dengan Komisi VII DPR RI. Sehingga ia tidak tahu pembagian tugas antara Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina nanti. 

"Saya tidak tahu apa maksud dan urgensi adanya posisi Wakil Direktur Utama Pertamina di tahun politik seperti sekarang ini. Saya melihat tidak ada urgensinya. Bagaimana pembagian tugas pokok dan fungsi antara Wakil Dirut dengan Dirut. Ini juga tidak dijabarkan Menteri BUMN.  Bisa jadi nantinya Wakil Dirut ini hanya menjadi pajangan. Atau malah jadi kisruh,” ujar Mulyanto dalam rilis resmi DPR RI, Kamis (1/2/2024).

Politisi Fraksi PKS ini memandang bahwa saat ini saja antara Dirut dengan Komut terkesan tidak kompak. Apalagi kalau nanti Wakil Dirut juga bersimpang jalan dengan Dirut, hal ini bisa semakin runyam dan melemahkan Pertamina.

Hal itu tentu akan semakin sulit bagi publik menghapus kesan BUMN sebagai sapi perahan. Oleh karenanya, Ia minta Menteri BUMN harus bisa menjelaskan terkait jabatan baru tersebut ke publik. Sehingga tidak muncul kecurigaan publik pada BUMN ini.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada hari ini Rabu (31/01) melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dilansir dari laman resmi Pertamina, perubahan jajaran tersebut meliputi pengangkatan dua direksi baru Pertamina yaitu Wiko Migantoro sebagai Wakil Direktur Utama dan Ahmad Siddik Badruddin sebagai Direktur Manajemen Risiko.

Keputusan tersebut tertuang dalam SK-25/MBU/01/2024 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa dengan penambahan jajaran Direksi diharapkan perseroan bisa bergerak semakin agresif dengan tetap mengutamakan aspek pengelolaan risiko.

“Kedepannya Pertamina akan bekerja lebih agresif, lebih cepat dengan mengutamakan manajemen risiko. Dengan jajaran direksi baru ini Pertamina optimistis mencapai target menjadi perusahaan energi terdepan,” jelas Fadjar.

Wiko Migantoro yang ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi atau Subholding Upstream Pertamina. Sementara itu, Ahmad Siddik Badruddin yang ditunjuk sebagai Direktur Manajemen Risiko sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri.

Melalui RUPS tersebut, saat ini susunan Direksi Pertamina menjadi berikut:

  • Direktur Utama : Nicke Widyawati
  • Wakil Direktur Utama : Wiko Migantoro
  • Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
  • Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha : A. Salyadi Dariah Saputra
  • Direktur Logistik & Infrastruktur : Alfian Nasution
  • Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
  • Direktur Penunjang Bisnis : Erry Widiastono
  • Direktur Sumber Daya Manusia : M Erry Sugiharto.(ns)