Erick Thohir Akan Gabungkan Hotel BUMN, Begini Tanggapan Anggota DPR

Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022). (sumber twitter @ericthohir)
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022). (sumber twitter @ericthohir)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mendukung rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menggabungkan 103 hotel milik BUMN.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/11/2022), Rudi mengatakan bahwa langkah Erick Thohir sangat bermanfaat dalam kemajuan serta kinerja perusahaan pelat merah di Indonesia.

"BUMN harus bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi pemicu kebangkitan ekonomi masyarakat. Bisa dikatakan menggandeng BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan Erick ini jadi salah satu motor penggerak ekonomi kita," jelasnya.

Konsolidasi ratusan hotel tersebut bakal dilakukan Erick dengan tanpanya di bawah Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney.

Dengan kehadiran holding BUMN, menurut dia, efisiensi dan peningkatan kinerja BUMN terlihat secara signifikan. Apalagi, peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam 3 tahun terakhir menunjukkan pembentukan Kementerian BUMN sesuai rencana.

"Mempertahankan BUMN itu menjadi solusi jangka panjang kemajuan negara kita. Dengan bergabungnya pegawai berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang dan membuat laba atau dividen yang diperoleh lebih sehat," tulisnya.

[Lihat juga]

Hal itu, kata dia, terlihat berdasarkan data dari Kementerian BUMN pada tahun 2020 yang menyebutkan BUMN menghasilkan laba sebesar Rp13 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp124,5 triliun pada tahun 2021. Pada tahun ini, ditargetkan sebesar Rp144 triliun.

Rudi berharap holding BUMN ke depan dapat terus melakukan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada driver pertumbuhan domestik, termasuk mendorong UMKM untuk bangkit dan terus menciptakan lapangan kerja.

Ia juga memandang perlu memperkuat holding BUMN agar memiliki cakupan yang luas karena holding BUMN juga menjadikan BUMN bekerja lebih padu dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Tanah Air.

Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, menurut dia, BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan, tetapi saling melengkapi.

"Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin luas," jelas Rudi.

Baginya, transformasi BUMN yang salah satunya dengan pembentukan holding dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan, profesionalisme, meminimalisasi intervensi politik, peningkatan kinerja dan produktivitas, serta daya saing perusahaan baik dalam pasar domestik maupun internasional.

"Hal itu bisa menjadikan BUMN Indonesia lebih kompetitif dan berkelas dunia dan siap menghadapi situasi yang berubah dan ketidakpastian. Dari sini harapan memegang BUMN dapat menciptakan BUMN yang kuat dan terus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional," tegas. (rk)