Pasokan Listrik Nataru Diklam Aman

arifin taslim
arifin taslim
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan peninjauan kesiapan pasokan listrik di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Cinere, Senin (23/12/2019). Langkah ini guna memastikan pasokan listrik saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, terutama di wilayah Jawa-Bali aman. "Dari laporan tadi diketahui pasokan daya listrik cukup dan aman," katanya. PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan, khususnya sistem Jawa-Bali pada libur Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal tersebut akibat banyak industri yang mengurangi aktivitasnya, sehingga daya listriknya dapat digunakan untuk kebutuhan perayaaan Natal dan Tahun Baru. "Pasokan listrik di seluruh sistem cukup dan siap menghadapi perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ucap Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani. PLN juga menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru, mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama masa siaga ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia. "Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi selama libur Natal dan Tahun Baru," jelasnya. Untuk lokasi-lokasi prioritas, seperti gereja dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi untuk mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan. Secara umum, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia pada 22 sistem besar kelistrikan termasuk di luar sistem besar dalam kondisi cukup dan aman. Untuk sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu mencapai 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi sepanjang tahun 2019 sebesar 27.973,4 MW, cadangan listrik mencapai 8.968,6 MW. Beberapa kondisi sistem yang diluar Jawa Bali sejak 18 Desember 2019 meliputi Sistem Sumatera memiliki daya mampu tertinggi 6728 MW dengan beban puncak tertinggi yang pernah terjadi pada 2019 sebesar 5.702 MW. Cadangan 1.026 MW; Sistem Batam dan Bintan memiliki daya mampu 535 MW dengan beban puncak 361.4 MW sehingga terdapat cadangan 173,6 MW/ Hal ini terdiri dari Sistem Kalimantan memiliki daya mampu 1.400 MW dengan beban puncak sebesar 1.048 MW sehingga terdapat cadangan 352 MW. Sistem Sulawesi Bagian Utara (Sulawesi Utara dan Gurontalo) memiliki daya mampu 511,2 MW dengan beban puncak 378,2 MW, sehingga terdapat cadangan 133 MW. Sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Tenggara, dan sebagian Tengah) memiliki daya mampu 1680,2 MW dengan beban puncak 1247,2 MW sehingga terdapat cadangan 433 MW. Sistem Lombok memiliki daya mampu 287 MW dengan beban puncak 255 MW sehingga terdapat cadangan 32 MW. Sistem Flores Timur memiliki daya mampu 126 MW dengan beban puncak 100 MW sehingga terdapat cadangan 26 MW. Sistem Flores Barat memiliki daya mampu sebesar 36,3 MW dengan beban puncak sebesar 30 MW sehingga terdapat cadangan 6,3 MW. Sistem Ambon memiliki daya mampu sebesar 99 MW dengan beban puncak 57 MW sehingga terdapat cadangan 42 MW. Sistem Jayapura memiliki daya mampu sebesar 108 MW dengan beban puncak sebesar 83 MW sehingga terdapat cadangan 35 MW. Sementara pasokan daya untuk sistem isolated tersebar di seluruh Indonesia dalam keadaan cukup. (mam)