Bawaslu Jaktim Minta PJMI Sosialisasikan Tahapan Pemilu

"Sinergi dengan wartawan yang tergabung dalam PJMI sangat kami butuhkan,” kata Ketua Bawaslu Jaktim, Syahroji pada Jumat (24/4/2023).
"Sinergi dengan wartawan yang tergabung dalam PJMI sangat kami butuhkan,” kata Ketua Bawaslu Jaktim, Syahroji pada Jumat (24/4/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) melakukan audiensi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Timur (Jaktim) pada Jumat (24/4/2023)

Langkah ini diharapkan bisa mensosialiasikan semua tahapan Pemilu yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) didampingi oleh Bawaslu.

"Sinergi dengan wartawan yang tergabung dalam PJMI sangat kami butuhkan,” kata Ketua Bawaslu Jaktim, Syahroji pada Jumat (24/4/2023).

Pada kesempatan itu Syahroji didampingi oleh sejumlah staf yaitu Kordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi, Pelatihan Diklat Tami Widi Astuti dan Kordiv Pelanggaran dan Data Informasi Ahmad Syarifudin. 

Saat ini tahapan pemilu yang sedang kita lakukan adalah pengawasan verifikasi faktual (verfak) calon anggota DPD, pengawasan Pendataan Pemilih, Petugas Pantarlih.

"Mereka sedang bekerja, sampai tanggal 14 Maret. Kami minta PJMI dapat menginformasikan kepada masyarakat agar melayani petugas di lapangan, agar mereka terdaftar,” ujarnya.

Kendala yang sering muncul di lapangan dalam tahapan ini seperti masyarakat kurang kooperatif.

Mereka yang tinggal di komplek elit dan apartemen enggan menerima petugas.

Sementara itu Ketua Umum (Ketum) PJMI Ismail Lutan mengemukakan audiensi dengan Bawaslu Jaktim merupakan rangkaian dari kunjungan ke seluruh stakeholder penyelenggara pemilu. 

Hal ini dilakukan melalui Bawaslu, KPU, Partai Politik, calon anggota legislatif, dan calon anggota DPD.

“Tujuannya, antara lainuntuk mendapatkan informasi dari tangan pertama, sehingga berita-berita yang disajikan oleh wartawan yang tergabung dalam PJMI berimbang dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

PJMI merasa ikut bertanggungjawab untuk mengedukasi masyarakat. Jadi, Pemilu dapat berjalan sukses.

“Kita tentu tidak ingin pemilu 2024 kacau, karena, kalau itu yang terjadi, yang rugi adalah kita semua. Jadi masyarakat harus diedukasi agar cerdas berdemokrasi,” ujarnya. (mau)