Ini Kebijakan KPU Jaksel Hadapi Penghuni Apartemen Acuh Terhadap Coklit oleh Pantarlih

“Petugas kami (Pantarlih-red) mendapat kesulitan melakukan coklit di apartemen-apartemen. Penghuninya acuh dan enggan menerima petugas. Bahkan ada di sejumlah apartemen, petugas kami tidak bisa masuk. Untuk itu kami akan mendirikan Posko di apartemen-apartemen yang susah didata, ” kata Ketua KPU Jaksel Agus Sudono.
“Petugas kami (Pantarlih-red) mendapat kesulitan melakukan coklit di apartemen-apartemen. Penghuninya acuh dan enggan menerima petugas. Bahkan ada di sejumlah apartemen, petugas kami tidak bisa masuk. Untuk itu kami akan mendirikan Posko di apartemen-apartemen yang susah didata, ” kata Ketua KPU Jaksel Agus Sudono.

Gemapos.ID (Jakarta) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Selatan (Jaksel) akan mendirikan pos khusus di apartemen-apartemen untuk melakukan Pencocokan dan Penelitian (coklit) calon pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.  

Pasalnya, mereka tidak mau melayani coklit calon pemilih untuk Pemilu 2024 yang dilakukan petugas panitia pemilih (pantarlih). 

“Petugas kami (Pantarlih-red) mendapat kesulitan melakukan coklit di apartemen-apartemen. Penghuninya acuh dan enggan menerima petugas. Bahkan ada di sejumlah apartemen, petugas kami tidak bisa masuk. Untuk itu kami akan mendirikan Posko di apartemen-apartemen yang susah didata, ” kata Ketua KPU Jaksel Agus Sudono.

Hal ini disampaikannya saat menerima Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di kantornya, Jakarta pada Selasa (28/2/2023).

Wilayah kotamadya Jaksel memiliki banyak apartemen dibanding wilayah lainnya di DKI Jakarta.

“Ada sekitar 150 apartemen di Jaksel. Itu semua membutuhkan penanganan khusus agar semuanya terdata,” ujarnya. 

Agus Sudono mengemukakan sebanyak 50% wilayahnya telah dilakukan coklit oleh petugas pantarlih sampai sekarang. Langkah ini akan diupayakan mencapai 100% hingga 14 Maret 2023.  

“Pengalaman pada pemilu 2019 penghuni apartemen  susah dicocokkan datanya, tapi kalau  tidak mendapatkan undangan mencoblos, mereka paling kencang berteriak,” ujarnya. 

Jumlah  pemilik hak suara di Jaksel pada Pemilu 2024 diperkurakan sekitar 1,7 juta orang yang akan mencoblos di 6.704 Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Tingkat partisipasi pemilih pada pemilu lalu mencapai 82% atau di atas rata-rata nasional, meskipun demikian ini diharapkan lebih tinggi pada Pemilu 2024. 

Pada kesempatan itu Ketua Umum (Ketum) PP PJMI Ismail Lutan mengungkapkan audiensi dengan KPU Jaksel merupakan rangkain dari audiensi serupa ke seluruh pihak terkait penyelenggara Pemilu di Jakarta.

“Kita tidak hanya menjambangi KPU Jakarta Selatan  tapi juga Bawaslu, Partai Politiik peserta pemilu dan tokoh-tokoh  (Icalon) yang akan ikut berlaga pada Pemilu 2024. Gunanya, antara lain, untuk mendapatkan informasi akurat dari tangan pertama,” ujarnya. 

PJMI berharap Pemilu 2024 berjalan sukses, sehingga dapat melahirkan pemimpin terbaik bangsa di legislatif dan eksekutif.

“Salah satu momok Pemilu adalah berita hoaks. Sekarang masyarakat lebih cenderung menerima informasi yang sudah digoreng-goreng di medsos, ketimbang berita yang akurat dari tangan pertama (A-1). Ini tentu tidak sehat. PJMI ingin meluruskan hal itu dan tidak ingin terlibat dalam memproduksi dan menyebarkan berita hoaks tersebut,” tuturnya. 

Dalam audiensi ini Ismail Lutan didampingi Ketua Bidang (Kabid) Sosial Pemberdayaan Masyarakat Anugrah Widhy, sedangkan Agus Sudono ditemani jajaran KPU Jaksel seperti salahsatu kasubag Fahmi Zikrillah dan Sekretariat Marlina.