Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengungkapkan sebanyak 98,41% transaksi nasabah pada 2022  dilakukan melalui channel digital.

“Ini menurut saya baik dan akan didorong terus. Kami sebagai bank akan terus menyediakan layanan yang lebih baik, dan sesuai dengan variasi nasabah kami,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Arga M Nugraha  di Jakarta pada Rabu (25/1/2023). 

Dengan demikian, sebanyak 1,59% dari transaksi nasabah BRI masih dilakukan secara konvensional, misalnya melalui kantor cabang.

Namun, bank ini tetap menerapkan hybrid banking yang mengombinasikan layanan digital dan konvensional seperti BRILink.

BRI memiliki tiga fokus dalam menerapkan digitalisasi, yakni keberlanjutan, tata kelola, dan kepentingan nasabah.

“Fokus yang sama pada tiga hal ini juga harus dimiliki oleh para pelaku di bidang ini,” ujarnya. 

Digitalisasi sedang berkembang dengan pesat, termasuk  di industri perbankan, yang dipercepat oleh penyebaran Covid-19. Perbankan terus bersaing dalam meningkatkan layanan demi memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah.

Namun, perkembangan teknologi digital perlu disikapi dengan hati-hati karena terdapat maturitas yang berbeda dari setiap lapisan masyarakat, misalnya antara perkotaan dan pedesaan.

“Ada yang sudah terliterasi dengan baik sehingga lebih mudah didorong untuk beralih ke digital, namun juga ada yang belum terliterasi,” tuturnya. (ant/adm)