Begini Gambaran Utang Luar Negeri Indonesia November Lalu

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono pada Senin (16/1/2023).
"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono pada Senin (16/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan utang luar negeri (ULN) Indonesia periode November 2022 sebesar US$392,6 miliar atau Rp5.928 triliun. Angka ini kontraksi sebesar 5,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, kontraksi terjadi sebesar 7,6% pada Oktober 2022 ketimbang waktu yang sama tahun lalu.

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono pada Senin (16/1/2023).

Dari ULN sebesar US$392,6 miliar terbagi atas pemerintah sebesar US$181,6 miliar atau setara dengan Rp 2.742 triliun. Angka ini kontraksi sebesar 10,2% dibanding periode yang sama tahun lalu atau lebih rendah dibandingkan kontraksi a bulan sebelumnya yang sebesar 12,3%.

Perkembangan ULN ini akibat sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga. Jadi, ini mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

Selain itu terdapat penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek seperti dukungan penanganan Covid-19. Kemudian, dukungan pembangunan infrastruktur, serta beberapa pembangunan program dan proyek lainnya.

"Penarikan ULN pada November 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujarnya

Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu. Selain itu mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.

Posisi ULN swasta pada November 2022 tercatat sebesar US$202,5 miliar atau sebesar Rp 3.057 triliun. Angka ini mengalami kontraksi sebesar 0,9% dibandingkan tahun lalu yang kontraksi pada bulan sebelumnya ysebesar 3,0% (yoy).

ULN Indonesia tetap terkendali pada November 2022 tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 29,7%.

Angka ini meningkat dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 29,5% dan struktur ULN Indonesia tetap sehat.

Hal ini ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa sebesar 87,0% dari total ULN. (ant/mau)