Maju sebagai Calon Ketua Umum PSSI, Berikut Sepak Terjang Erick Thohir di Dunia Olahraga

Foto Erick Thohir resmi mencalonkan diri sebagai ketua PSSI (ist)
Foto Erick Thohir resmi mencalonkan diri sebagai ketua PSSI (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Minggu pagi (15/1), Erick Thohir diinformasikan mendaftarkan dirinya menjadi calon Ketua umum PSSI periode 2023 - 2027.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, yang membenarkan jika Erick Thohir daftar Ketua umum PSSI.

Keputusannya mendaftar jadi calon Ketua umum PSSI sontak mendapatkan respon positif dari pecinta sepakbola tanah air. Pasalnya, nama Erick Thohir di kancah persepakbolaan tentunya sudah tidak asing lagi.

Erick Thohir diketahui punya pengalaman mumpuni di dunia sepakbola . Ia pernah memiliki dan menjadi Presiden Inter Milan, salah satu klub terbesar di benua Eropa.

Dirinya juga punya pernah menjadi pemegang saham mayoritas di DC United, klub sepakbola Liga Amerika Serikat.

Lantas, apa saja sepak terjangnya di dunia sepakbola ? Ini dia diantaranya: 

  • Presiden dan Pemilik Saham Inter Milan (Serie A Italia)
  • Wakil Komisaris Persib Bandung
  • Pemilik Club Oxford United F.C. (EFL League One Inggris)
  • Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012
  • Pemilik Saham D.C. United (Amerika Serikat) (MLS)
  • Pemilik Saham Persis Solo (Liga 1 Indonesia)

Sebelum Erick Thohir, La Nyalla resmi mendaftar sebagai Ketua PSSI pada Jumat 13 Januari 2023 kemarin.

Dengan majunya Erick Thohir, ia akan bersaing dengan sosok lain yang sudah lebih dulu mendaftar yakni La Nyalla Mamud Mattalitti.

Salah satu prestasi spektakuler Erick Thohir di bidang olahraga adalah ketika dia berhasil mengakuisisi saham Intermilan.

Erick membeli Intermilan pada tahun 2013, saat itu menurut data Forbes, dia menggelontorkan dana hingga 480 juta dolar AS untuk memiliki 70 persen saham I Nerazzurri. Sebelumnya klub bola Italia ini dimiliki Massimo Moratti.

Karena statusnya sebagai pemilik saham mayoritas, Erick pun dipercaya menjabat presiden InterMilan. Namun sayangnya, prestasi InterMilan kurang terlalu membanggakan selama Erick Thohir memimpin.

Saat itu, prestasi terbaik Inter hanya di peringkat empat klasemen akhir Serie A musim 2015/2016 dan 2017/2018.

Pada tahun 2016, Erick Thohir akhirnya melepas 39 persen saham ke Suning Group, sebuah perusahaan multinasional asal China. Sampai akhirnya ia menjual seluruh sahamnya di InterMilan kepada Lion Rock, perusahaan asal Hong Kong pada tahun 2019.

Sebelum membeli saham InterMilan Erick Thohir  juga tercatat pernah mengakuisisi klub Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat, DC United pada tahun 2012.

Waktu itu, ia bersama rekannya bernama Jason Levien membeli saham DC United sebesar 78 persen. Namun, erik mengakhiri kepemilikannya pada 2018.

Selain di sepakbola Erick Thohir juga sempat bergelut di bidang olahraga lain.

Sejak awal tahun 2000-an, tepatnya 2004, Erick Thohir pernah didapuk sebagai Ketua Persatuan Basket Nasional Indonesia (PERBASI) periode 2004-2006.

Setelah itu, Erick terpilih menjadi satu di antara 26 anggota central board member asosiasi federasi basket tingkat internasional (FIBA).

Tahun 2015, Erick juga sempat masuk sebagai board member, anggota asosiasi federasi basket tingkat Asia.Sejak tahun 2006 hingga tahun 2019 Erick Thohir sudah aktif sebagai Ketua asosiasi basket Asia Tenggara (SEABA).

Di dunia olahraga basket, Erick Thohir juga tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang pernah mengakuisisi klub basket internasional, yaitu Klub basket NBA Philadelphia 76ers.

Bahkan, pada tahun 2012, Erick Thohir dipercaya untuk mewakili kontingen Indonesia di Olimpiade London di Inggris. Dia diminta menjadi Chef De Mission of Indonesia Contingent for the Olympic Games London 2012.

Lalu pada tahun 2015, dia mengambil alih posisi Ketua KOI, menggantikan Rita Subowo.

Nama Erick Thohir semakin moncer saat pelaksanaan Asian Games 2018 yang dinilai berjalan sukses. Waktu itu, Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Asian Games 2018 Jakarta.

Kesuksesan Asian Games tahun 2018 itulah yang kemudian memberanikan nama Indonesia maju sebagai calon kandidat tuan rumah Olimpiade 2023.