Begini Kisah Tiko, Penghuni Rumah Mewah Terbengkalai yang Ramai di Sosmed

Tiko anak yang merawat ibunya yang odgj selama 12 tahun(ist)
Tiko anak yang merawat ibunya yang odgj selama 12 tahun(ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Sebuah rumah mewah tampak tak terawat seakan ditinggalkan lama oleh pemiliknya. Rumah tersebut terletak di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Rumah yang tapak tak terawat tersebut ternyata masih dihuni oleh pemiliknya. Gambaran mengenai kondisi rumah mewah yang terbengkalai tersebut beredar luas di media sosial.

Rumah tersebut dihuni oleh Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko. Keduanya tinggal di rumah mewah itu tanpa listrik dan air selama  bertahun-tahun.

Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya terbengkalai tersebut.

Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggalkan oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.

Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves mengatakan, sejak kabar itu ramai menuai sorotan, Eny menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSKD) Duren Sawit.

Noves mengatakan, Eny yang diduga mengalami depresi itu telah dibawa oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Menurut Noves seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.

Noves mengatakan bahwa Eny yang tinggal berdua dengan anaknya bernama Tiko itu diduga mulai mengalami depresiasi setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tidak kembali.

Meski demikian, pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.

Noves mengatakan kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya, sehingga rumah mewah dua lantai itu terbengkalai sejak 2010. Tak hanya itu, anaknya Tiko juga putus sekolah sejak berada di jenjang kelas satu SMP.

Tiko kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (Warnet), hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.(da)