Kemenkes Terus Didesak Terkait Penambahan Laboraturium
Menurut Atang, berdasarkan data pada Gugus Tugas COVID-19 Kota Bogor pada Minggu (29/3) ada sebanyak 11 kasus meninggal dunia yakni dua dari positif COVID-19 dan 9 dari PDP. Kemudian, Senin (30/3) kasus meninggal meningkat menjadi 14 yakni empat dari kasus positif dan 11 dari PDP. Pada Selasa (31/3) kasus meninggal meningkat lagi menjadi 17 yakni empat dari kasus positif dan 13 dari PDP. "PDP yang meninggal dunia itu sudah dilakukan tes swab tapi masih menunggu hasilnya," katanya. Lamanya proses pengujian di laboratorium tersebut, menurut Atang, menjadi kendala upaya cepat, baik dari rumah sakit untuk melakukan penanganan kasus yang tepat, maupun bagi pemerintah untuk segera melakukan langkah isolasi dan pelacakan terhadap ODP lainnya. Atang menegaskan, jika Kementerian Kesehatan RI memberikan izin penambahan jumlah laboratorium pengujian spesimen tes swab untuk deteksi dini virus corona, maka upaya maksimal untuk penanganan kasus positif, PDP dan ODP bisa lebih cepat dicegah serta dilakukan pelacakan dan isolasi. Alumni Sekolah pascasarjana IPB ini menambahkan, untuk penambahan laboratorium pengujian spesiun tes swab tidak perlu membangun laboratorium baru atau menambah peralatan, tapi bisa memberdayakan laboratorium yang sudah ada. Atang mencontohkan, jika diberikan izin pengujian, maka laboratorium IPB serta laboratorium Vateriner Kementerian Pertanian di Kota Bogor, yang memiliki kemampuan uji real time PCR dan BSL 3, sudah siap bersedia melakukan pengujian spesimen tes swab. "Artinya, Kementerian Kesehatan hanya memberikan penilaian dan menerbitkan izin setelah dinyatakan memenuhi syarat,"katanya. (ANT/AAN)