Restoran Terancam Bangkrut Akibat PSBB Ketat

PSBB-Amerika-Serikat
PSBB-Amerika-Serikat
Gemapos.ID (New York) Pemerintah Kota (Pemkot) New York kembali mengetatkan PSBB setelah terjadi kenaikan kasus baru Covid-19. Hal ini berdampak bagi kegiatan masyarakat termasuk bisnis restoran. Para pemilik restoran menolak pemberlakuan kembali PSBB. Pasalnya, restoran akan sepi seperti beberapa bulan lalu. Salahsatu pemilik restoran di New York, Jeremy Wladis kecewa kenaikan kasus Covid-19 akan membuat restorannya dibatasi bahkan ditutup kembali. Kebijakan ini juga berdampak bagi sektor pendukung seperti perusahaan pemotongan daging. Padahal, perusahaan tersebut dapat mempekerjakan hingga 25 orang jelang Hari Natal dan Tahun Baru. Namun, kini hanya bisa mempekerjakan empat orang saja. "Selebihnya di-PHK sejak Maret 2020," ujar Malik Nieves, Pemilik Tempat Pemotongan Daging. Gubernur New York mengklaim apabila kegiatan masyarakat tidak dibatasi kemungkinan kapasitas restoran indoor atau outdoor akan dibatasi menjadi 0%. "Itulah skenario terburuk," jelas Andrew Cuomo. Asosiasi Restoran Nasional AS memperkirakan 1/6 rumah makan di seluruh AS akan tutup sementara atau permanen apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19 dan dilakukan pengetatan. Hal ini juga akan menyebabkan restoran menimbun hutang hingga US$2 juta. Kepala Federal Reserve, Jerome Powell memprediksi paruh kedua tahun depan akan terjadi peningkatan ekonomi secara signifikan. Hal ini didorong miliaran vaksin yang akan dibagikan guna menekan angka Covid-19. "Yang genting adalah 4-6 bulan kedepan," tukas Jerome (voa/aan) Gemapos.ID (New York) Pemerintah Kota (Pemkot) New York kembali mengetatkan PSBB setelah terjadi kenaikan kasus baru Covid-19. Hal ini berdampak bagi kegiatan masyarakat termasuk bisnis restoran. Para pemilik restoran menolak pemberlakuan kembali PSBB. Pasalnya, restoran akan sepi seperti beberapa bulan lalu. Salahsatu pemilik restoran di New York, Jeremy Wladis kecewa kenaikan kasus Covid-19 akan membuat restorannya dibatasi bahkan ditutup kembali. Kebijakan ini juga berdampak bagi sektor pendukung seperti perusahaan pemotongan daging. Padahal, perusahaan tersebut dapat mempekerjakan hingga 25 orang jelang Hari Natal dan Tahun Baru. Namun, kini hanya bisa mempekerjakan empat orang saja. "Selebihnya di-PHK sejak Maret 2020," ujar Malik Nieves, Pemilik Tempat Pemotongan Daging. Gubernur New York mengklaim apabila kegiatan masyarakat tidak dibatasi kemungkinan kapasitas restoran indoor atau outdoor akan dibatasi menjadi 0%. "Itulah skenario terburuk," jelas Andrew Cuomo. Asosiasi Restoran Nasional AS memperkirakan 1/6 rumah makan di seluruh AS akan tutup sementara atau permanen apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19 dan dilakukan pengetatan. Hal ini juga akan menyebabkan restoran menimbun hutang hingga US$2 juta. Kepala Federal Reserve, Jerome Powell memprediksi paruh kedua tahun depan akan terjadi peningkatan ekonomi secara signifikan. Hal ini didorong miliaran vaksin yang akan dibagikan guna menekan angka Covid-19. "Yang genting adalah 4-6 bulan kedepan," tukas Jerome (voa/aan)