Ini Bentuk Kerjasama Indonesia dan Inggris dalam Kelautan

"Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT ASDP dan PT Pelni untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini," kata Budi Karya Sumadi pada Kamis (3/2/2023).
"Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT ASDP dan PT Pelni untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini," kata Budi Karya Sumadi pada Kamis (3/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Indonesia dan Inggris bekerjasama dalam sustainable shipping and ship building (pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan). Langkah ini sudah ditandatangani dalam Memorandum of Understanding (MoU) oleh Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha Tjahjagama dan Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkis. 

Turut menyaksikan penandatangannya Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie di Jakarta pada Kamis (3/2/2023)

"Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT ASDP dan PT Pelni untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini," kata Budi Karya Sumadi pada Kamis (3/2/2023). 

Sejumlah langkah lanjut dari MoU ini adalah kedua pihak akan bertemu rutin membahas dan memantau kemajuan pelaksanaan MoU terkait kerja sama pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan.

Selain itu melakukan pendekatan antar pemerintah untuk desain, konstruksi, pembiayaan, dan pengoperasian kapal tipe baru dan pelayaran untuk melayani pulau-pulau terpencil dan tertinggal.

Selanjutnya, kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi upaya pengembangan kapal Roro tipe baru (RoPax) yang sesuai untuk dioperasikan di Indonesia. Adapun upaya fasilitasi yang dilakukan meliputi pengadaan kapal, transfer teknologi, dan penyediaan pelatihan dan konsultasi.

"Semoga komitmen kerja sama ini dapat diimplementasikan secara konkrit dalam pembangunan transportasi di Indonesia dan semakin mempererat hubungan yang telah terjalin dengan baik antar kedua negara," ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie menyambut baik kesepakatan di sektor pelayaran yang dilakukan antar dua negara.

"Selain penandatanganan kerja sama perkapalan komersial dan pembangunan kapal berkelanjutan. Kami juga melanjutkan diskusi tentang kerja sama pengembangan di sektor perkeretaapian," ucapnya. 

Inggris adalah tuan rumah dari para ahli maritim dan perkeretaapian, sehingga banyak perusahaan Inggris yang berminat untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap rencana pengembangan infrastruktur di Indonesia.

"Saya menantikan kesempatan untuk mendukung kolaborasi ini lebih jauh," ucapnya. 

Sejumlah komitmen kerja sama di sektor transportasi telah dilakukan antara Indonesia dan Inggris seperti  kerja sama program kota masa depan (future cities program) untuk mempercepat transisi rendah karbon di beberapa daerah di Indonesia.

Berikutnya, kerja sama pembangunan MRT Jakarta serta kerja sama pemberian konsultasi oleh Crossrail dan Mott Macdonald untuk mendukung kesiapan operasional LRT Jabodebek. (adm)