Manajemen Keamanan Bandara Raden Inten II Lemah

Alvin Lie
Alvin Lie
Gemapos.ID (Jakarta) Ombudsman RI meminta Angkasa Pura II mengevaluasi manajemen keamanan bandara udara (bandara) Radin Inten II, Lampung. Karena, seseorang tidak dikenal bisa menerobos titik pemeriksaan atau Security Check Point (SCP) 1, SCP 2, dan boarding gate pada Rabu (12/8/2020) "Insiden di Bandara Raden Inten II, Lampung menunjukkan lemahnya sistem keamanan di bandara," kata Anggota Ombudsman RI Alvien Lie pada Kamis (13/8/2020). Penerobosan Bandara Radin Inten II merupakan sebuah peringatan bagi penyelenggara bandara lalai terhadap aspek pengamanan bandara. Apalagi, pengrusakan pesawat Wings pernah terjadi di bandara tersebut. "Lemahnya pengamanan di bandara ini jelas merugikan maskapai dalam hal ini Citilink yang menjadi korban," ucapnya. Seseorang yang masuk ke bandara Radin Inten II hingga masuk ke pesawat Citilink adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). M Hendra Iriawan, Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung mengklaim personel aviation security/avsec (petugas keamanan bandara) telah menjaga keamanan area rersebut sesuai standar operating produser (SOP) secara baik. Bahkan, mereka didampingi oleh TNI Angkatan Udara (AU). "Kami akan melakukan peningkatan pengawasan terhadap prosedur keamanan guna memperketat aspek keamanan di Bandara, agar kejadian serupa tidak kembali berulang," tandasnya. Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR Citilink, menambahkan pengelola bandara Radin Inten II telah menangani persoalan tersebut secara cepat. Jadi, pesawat Citilink kembali dapat beroperasi sesuai jadwal. 'Tidak ada kerusakan di pesawat atau atau hal-hal yang menyangkut keselamatan akibat masuknya orang tak dikenal itu ke dalam pesawat," jelasnya. (adm)