Respon Kemendag atas Kenaikan Harga Telur

Saya kira gini telur kan kalau menelur satu hari satu. Kalau nataru ini permintaan naik, sedikit dia harganya naik," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada Jumat (9/12/2022).
Saya kira gini telur kan kalau menelur satu hari satu. Kalau nataru ini permintaan naik, sedikit dia harganya naik," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada Jumat (9/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai kenaikan harga telur menjadi Rp30.000 jelang hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dinilai wajar.

Pasalnya, ini dipicu permintaan mengalami kenaikan dan produksi telur tidak bisa besar.

"Saya kira gini telur kan kalau menelur satu hari satu. Kalau nataru ini permintaan naik, sedikit dia harganya naik," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada Jumat (9/12/2022).

Jika permintaan telur urun, maka harga telur juga akan cepat turun kembali. 

"Nanti kalau permintaannya turun, harganya turun cepat dia. Oleh karena itu kenaikan ini kita anggap masih wajar Rp 30.700," ujarnya.

"Tetapi tempat-tempat tertentu ya kata dia (pedagang) 'kapan lagi ini mau nataru masa saya nggak boleh untung pak. Sekali-sekali setahun'" ucapnya.

Berdasarkan data Informasi Pangan Jakartapp menyebutkan harga telur rata-rata sudah di level Rp 31.561/kg. 

Harga tertinggi di Pasar Kalideres Rp 33.000/kg dan terendah Rp 29.000/kg di Pasar Ciplak.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengakui harga telur ayam kembali naik. Rata-rata di Jakarta sudah tembus lebih dari Rp 30.000/kg.

"Telur sekarang tembus Rp 30.000 bahkan lebih. Ada yang jual lebih. Telur memang itu agak susah. Dari turun nanti naik lagi. Bahkan ada yang jual 32.000," ujarnya.

Penyebab dari kenaikan harga telur ayam adalah biaya pakan yang tinggi. 

Jadi, harga telur ayam dari peternak telur ayam juga sudah tinggi.

"Faktornya bukan karena ketersediaan tetapi karena pakannya yang dari sananya mahal. Dari Blitar, dari Kendal itu sudah tinggi dari beberapa daerah itu dari petelur itu sudah tinggi," ujarnya. (ant/mau)