Dinkes DKI Jakarta Bicara Tentang Gagal Ginjal Akut Misterius

"Kalau bayi, anak-anak (kecukupan air) disesuaikan ukuran berat badannya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti pada Jumat (14/10/2022).
"Kalau bayi, anak-anak (kecukupan air) disesuaikan ukuran berat badannya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti pada Jumat (14/10/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengumpulkan rumah sakit (RS) terkait kemunculan penyakit gagal ginjal akut misterius terutama membangun tata kelola bersama untuk melakukan penelusuran.

Jadi, RS di Jakarta diminta bersiaga dan memberi informasi kepada Dinas Kesehatan DKI jika merawat pasien anak-anak dengan gejala gagal ginjal akut.

Orang tua juga diharapkan melakukan kecukupan cairan bagi anak-anak untuk mencegah terjangkit penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak-anak itu.

Untuk anak-anak kecukupan air berbeda dengan dewasa yang minimal disarankan minum delapan gelas berukuran 230 mililiter per hari atau sekitar dua liter air. 

"Kalau bayi, anak-anak (kecukupan air) disesuaikan ukuran berat badannya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti pada Jumat (14/10/2022).

Selain itu orang tua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengemukakan gejala awal gangguan ginjal akut misterius seperti demam, diare dan muntah serta batuk dan pilek.

Selanjutnya, gejala lanjutan antara lain jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran dan sesak nafas.

Jika ditemukan gejala demam, diare, muntah dan frekuensi buang air kecil berkurang, makanya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

"Semakin cepat terdeteksi, semakin baik perbaikan penyakit jika ditangani khusus," ucapnya.

Langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal seperti kebutuhan cairan harian sesuai usia, konsumsi makanan lengkap, dan gizi seimbang.

Kemudian, pola hidup sehat, hindari mengonsumsi obat keras terbatas tanpa resep dokter.

Dinkes DKI Jakarta meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada terutama jika jumlah dan frekuensi buang air kecil anak berkurang.

Gangguan ginjal akut misterius merupakan kondisi ketika ginjal tiba-tiba tidak dapat menyaring limbah dari darah dan tanpa diketahui penyebab utamanya. Penyebab pasti dari gangguan ginjal itu belum diketahui dan masih dalam investigasi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang diunggah Instagram @dinkesdki, sejak 1 Januari 2022 hingga 13 Oktober 2022 terdapat 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta.

Kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki dan 13 kasus perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun.

Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap sebanyak tujuh orang, dan sembuh sebanyak 10 orang (ant/adm)