FIFA Akan Berkantor di Indonesia, Apa Tujuannya?

“Kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir  pada Sabtu (9/10/2022).
“Kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Sabtu (9/10/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengutarakan Presiden FIFA Gianni Infantino akan datang ke Indonesia pada 18 Oktober 2022.

Kebijakan ini untuk menjumpai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) guna mensupervisi transformasi sepak bola nasional.

“Kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," katanya pada Sabtu (9/10/2022). 

Dengan begitu FIFA akan berkantor di Indonesia guna untuk mengawal proses transformasi sepak bola Indonesia supaya bisa berlangsung secara maksimal. Namun, waktu ini belum diketahui sampai kapan. 

"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," ucapnya. 

Erick Thohir menilai niat baik FIFA dan pemerintah Indonesia dalam membenahi sepak bola Indonesia harus diapresiasi. Langkah ini membutuhkan dukungan semua pihak mulai klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi.

"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepak bola Indonesia dan bangsa," tuturnya.

Tragedi Kanjuruhan diminta tidak berulang kembali dalam pertandingan olah raga apapun. Langkah ini dilakukan dengan mengambil pelajaran dari tragedi tadi dan menjadikannya momentum perbaikan tata kelola sepak bola di negeri ini.

Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Infantino di Doha, Qatar secara langsung pada 2022. Dari pembicaraan ini FIFA menyatakan kesiapan membantu pemerintah Indonesia dalam melakukan transformsi sepak bola.

Namun, Infantino menyayangkan Tragedi Kanjuruhan lantaran dia memiliki kesan positif atas sepakbola. 

"Presiden FIFA cerita waktu kecil diajak orang tua nonton sepakbola, itu merupakan kegembiraan luar biasa, tapi bayangkan Erick, kalau kegembiraan yang seharusnya terjadi malah peristiwa yang sekarang kita alami," ujarnya. (ant/din)