Berikut Dampak Gempabumi M 5.8 Mamuju

Atap Gedung PKK Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang roboh akibat guncangan gempa M 5,8 yang terjadi pada Rabu (8/6) pukul 12.23 WIB. (sumber: bnpb)
Atap Gedung PKK Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang roboh akibat guncangan gempa M 5,8 yang terjadi pada Rabu (8/6) pukul 12.23 WIB. (sumber: bnpb)

Gemapos.ID (Jakarta) - Gempa berkekuatan M 5,8 mengguncang wilayah Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) siang, pukul 12.32 WIB. 

Pusat gempa tercatat di koordinat 2,77° LS; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat.

Gempa yang dirasakan selama kurang lebih 5 detik itu menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebabkan kepanikan warga dan berhamburan keluar rumah.

“Atas kejadian itu, kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/6/2022). 

Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan visual dari lapangan per Rabu (8/6/2022) pukul 21.50 WIB, para warga mulai mendirikan tenda darurat di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka, di pelataran masjid Deking dan di SMK Kota Tinggi.

Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju yang khawatir terjadi gempabumi susulan dan potensi ancaman tsunami. 

“Pantauan visual dari lapangan ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju. Jumlah warga yang mengungsi sementara ada sebanyak 7.670 jiwa,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, sebanyak 17 warga mengalami luka-luka setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ketika gempabumi terjadi. 

“Saat ini, para warga yang terluka telah telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju,” kata Muhari.

Di lain sisi, berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu tidak berpotensi tsunami. (rk)