Golkar Diklaim Solid dan Kuat, Lodewijk: Harus Menangkan Pak Airlangga Sebagai Presiden

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus

Gemapos.ID (Jakarta) - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus mengatakan bahwa tahun 2022 ini Partai Golkar sudah masuk pada tahap keseimbangan dan siap menghadapi pemilu 2024.

Ia menyabut, keputusan untuk memenagkan Ketua Umum Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024 sudah merupakan keharusan. Apalagi, saat ini menurutnya Golkar memiliki kesiapan matang dan jaringan yang cukup solid dan kuat.

“Itu adalah keputusan munas. Yang kita harus lakukan adalah bagaimana memenangkan Pak Airlangga sebagai presiden. Kita punya infrastruktur partai yang bagus, jaringan yang bagus," ungkap Lodewijk di Jakarta, Jumat (29/4/2022).

Ia menjelaskan, Partai Golkar semakin mantap diri mengusung Katua Umumnya sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 sesuai keputusan Munas pada Desember 2019 dan hasil Rapimnas pada 2021, bahwa Airlangga Hartarto adalah calon presiden dari partai Golkar.

"Pada gilirannya 2024 kita tinggal eksploitir apa yang sudah kita lakukan, insyaAllah," katanya.

Terkait koalisi, Lodewijk mengaku saat ini masih dalam tahap komunikasi dengan partai lain. Namun, pada Juni hingga Agustus 2022 ia meyakini poros koalisi akan mulai menguat dan mengerucut.

"Komunikasi ya pernah, beberapa partai pernah datang kesini berkunjung itu jalan, namanya proses penjajakan. Tapi saya katakan mungkin bulan Juni, Juli, atau Agustus udah kelihatan, kalau sekarang masih cair, nanti itu akan pelan-pelan mengkristal," tutur Wakil Ketua DPR RI fraksi Golkar ini.

Ia mengakui, saat ini kondisi politik menjelang pemilu 2024 belum dapat di prediksi. Masih banyak kemungkinan yang mungkin saja terjadi mengingat rentan pelaksanaan pemilu masih cukup panjang.

"Kan katanya ada 3 poros, sekarang masih sangat cair, katanya ada poros PDIP, Gerindra, dan Golkar, itu masih mencari-cari. Artinya PDIP tidak mungkin gabung Golkar, Gerindra juga tidak bakalan, tapi ini adalah politik, semuanya bisa terjadi, kita tidak bisa mengatakan tidak mungkin, bisa saja terjadi, kita tidak tahu apa yang terjadi di masa mendatang," ujarnya. (rk)