Di Jawa Tengah, Puan Maharani Didoakan Jadi Presiden

Ketua DPR RI Puan Maharani menyapa warga saat meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jateng, Selasa (26/4/2022) lalu.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyapa warga saat meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jateng, Selasa (26/4/2022) lalu.

Gemapos.ID (Jakarta) - Ada hal menarik saat Ketua DPR RI Puan Maharani hadir dan meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022) lalu.

Saat usai acara, Kamti seorang Warga Gendayakan yang senang atas peresmian itu mendoakan Puan Maharani menjadi Presiden RI.

“Terima kasih Ibu Puan saya doakan sehat selalu dan bisa menjadi presiden kami,” kata Kamti.

Kamti bersyukur akhirnya proyek sambungan rumah air bersih di desanya diresmikan oleh Puan. Ia berharap program ini mempermudah warga Desa Gendayakan mendapatkan akses air.

Kamti bercerita awalnya ia dan keluarga harus membuat bak penampungan untuk menampung air hujan selama musim hujan. 

Biasanya musim hujan baru terasa pada bulan Desember di Desa Gendayakan dan itu tidak berlangsung lama.

“Bagi kami air itu seperti emas, sangat penting dan tidak ada duanya. Paling susah kalau butuh untuk memasak,” kata Kamti.

Ketua DPR RI meresmikan proyek sambungan rumah air bersih itu setelah selama puluhan tahun, warga Desa Gendayakan dan sekitarnya kesulitan air bersih.

Puan meresmikan pemasangan sambungan rumah (SR) air bersih untuk 506 rumah warga. 

“Kita butuh air untuk minum, kita butuh air untuk mandi, kita butuh air untuk mencuci, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan diri,” kata Puan.

Karena itu, menurut dia, ketika terdapat kabar bahwa Desa Gendayakan sempat puluhan tahun lamanya kesulitan mendapat air bersih dan hal itu tidak boleh dibiarkan.

Ia juga berkomitmen dalam mengawal ketersediaan air bersih di desa-desa, seperti Desa Gendayakan. 

Puan berharap pembangunan sarana air bersih di Desa Gendayakan bisa benar-benar memberi manfaat untuk warga.

“Walaupun kami ada di pusat, tetapi DPR RI memantau betul kondisi-kondisi di desa-desa, seperti Desa Gendayakan," katanya.

Dengan adanya air bersih, lanjut Puan, diharapkan warga Desa Gendayakan tidak perlu lagi jalan jauh-jauh hanya untuk mendapatkan air.

"Tidak perlu lagi hanya mengandalkan air tangki bantuan, tidak perlu lagi khawatir kalau tidak ada hujan turun,” kata Puan.

Pembangunan sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri menggunakan dana dari APBD Kabupaten Wonogiri.

Pembangunan perpipaan sudah dimulai sejak 2018 hingga 2019. Namun, pembangunan terkendala pandemi Covid-19, dan baru bisa dilanjutkan 2022 serta diresmikan pada April 2022 ini.

Sarana air bersih, kata Puan, bisa terbangun karena gotong royong semua pihak baik dari pemda, perguruan tinggi, dan warga.

Sebelum ada pembangunan perpipaan, Desa Gendayakan harus membeli air dari mobil-mobil tangki, bahkan saat kekeringan. Mereka kesusahan mendapat air. Krisis air itu bisa dirasakan warga selama 6 hingga 7 bulan.

Desa yang berada di Kecamatan Paranggupito tersebut terletak 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan berada pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut.

Kondisi geografis Desa Gendayakan berbukit dan berbatu kapur. Setiap musim kemarau hampir bisa dipastikan Desa Gendayakan menjadi langganan kekeringan dan krisis air bersih. (rk)