Masyarakat Diduga Tidak Menyadari Gejala Virus Korona

hermawan saputra
hermawan saputra
Sebagian masyarakat diduga tidak mengetahui bahkan menyadari gejala-gejala wabah virus korona, sehingga penyakit ini diduga tidak terdeteksi di Indonesia. Malahan, jika seseorang meninggal tidak diautopsi guna mengetahui apa penyebab utama penyakitnya. “Sejauh ini terori kita tadi under reporting,” kata Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Hermawan Saputra di Jakarta pada Sabtu (29/2/2020). Penderita virus korona tidak merasakan gejala-gejala hingga sakit apapun. Namun, dia meninggal seketika. Dengan begitu pemerintah mengalami peningkatan tekanan dari dunia berupa mengapa ini belum terjadi di Indonesia. Karena, sebagian negara sudah melaporkan kondisi tersebut. Sebelumnya, Ahli Epidemiologi Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS), Marc Lipsitch  mengemukakan virus korona tidak terdeteksi di Indonesia. Namun, sedikitnya lima kasus diperkirakan terjadi di Tanah Air. Merespon itu Menteri Kesehatan gus Putranto menantang Ahli Epidemiologi Universitas Harvard Marc Lipsitch untuk datang ke Indonesia dan melihat secara langsung alat deteksi virus korona yang dimilikinya. Karena, dia meragukan negara ini dapat mendeteksi virus korona sendiri. “Alat yang digunakan Kemenkes untuk mendeteksi virus corona adalah alat tercanggih yang didatangkan dari Amerika Serikat,” katanya di Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (11/2/2020). (mam)