Gemapos.ID (Jakarta) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memberikan panduan bagi masyarakat saat merayakan Natal dan Tahun Baru. Hal ini sejalan dengan program pencegahan penularan Covid-19. "Dengan melakukan persiapan yang cermat agar dapat menikmati liburan yang produktif dan terkendali," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito di Jakarta pada Rabu (10/11/2021), Saat ini kondisi kasus Covid-19 di wilayah pulau Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali tersisa 0,23%. Angka kematian harian sebesar 3,38% dan angkat kesembuhan sebesar 96,93%. "Kita menghargai pencapaian dengan tetap mempertahankan perkembangan kasus yang baik ini, bukan malah sebaliknya bersikap lengah dan lalai," ujarnya. Belajar dari pengalaman libur panjang selama dua tahun terakhir terlihat kelalaian protokol kesehatan (prokes) pada mobilitas masyarakat, sehingga memicu lonjakan kasus. Lima hal yang harus dilakukan masyarakat demi mencegah lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2022. Pertama, menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten. Artinya tidak terpisah-pisah dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Kebijakan itu harus terintegrasi, mengingat satu dan upaya lainnya saling mengisi celah penularan COVID-19. Selain itu yang protokol kesehatan harus diterapkan di manapun dan kapanpun selama rangkaian kegiatan dan perjalanan," katanya. Kedua, menyegerakan vaksinasi Covid-19 sebagai tanggung jawab dalam melindungi masyarakat yang rentan. "Sehingga dapat terlindungi karena menjamin lingkaran interaksi mereka dengan orang yang peluang tertularnya lebih rendah," tuturnya. Ketiga, inisiatif melakukan testing atau pengobatan Covid-19 jika merasakan gejala mirip Covid-19 harap masyarakat segera melakukan testing Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat. "Hal ini bertujuan mencegah penularan, dengan terdeteksi lebih cepat dan meningkatkan angka kesembuhan karena ditindaklanjuti lebih cepat pula," ucapnya. Keempat, menganalisa risiko penularan sebelum berkegiatan. "Perlunya memperhatikan sirkulasi udara dan durasi kegiatan, dihimbau memilih kegiatan di luar ruang dengan durasi yang lebih singkat," ucapnya. Masyarakat juga perlu mempertimbangkan urgensi bepergian khususnya bagi mereka yang sedang merasa tidak dalam keadaan bugar. "Khususnya, bagi orang yang merasakan gejala maupun kontak erat kasus Covid-19 untuk tidak melakukan aktivitas luar ruang dan aktivitas perjalanan, demi keamanan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita," ucapnya. Kelima, mengikuti perkembangan kebijakan yang berlaku dan mematuhinya. Dalam masa pandemi masyarakat diminta adaptif dengan penerapan 'gas-rem' melalui upaya terus mengikuti perkembangan kasus maupun kebijakan yang ada. "Untuk itu dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar kebijakan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pengendalian Covid-19," ujarnya. Masyarakat untuk menjadikan momentum libur panjang sebagai tantangan kolektif, tantangan Indonesia untuk segera terbebas dari pandemi Covid-19. "Melalui segala persiapan dan kerja keras untuk menerapkannya, maka kita bersama dapat mencegah lonjakan kasus atau gelombang kasus baru lainnya," ucapnya.