Dua Kementerian Teken Pengembangan Pertanian
"Langsung saja tidak perlu procedural supaya lebih cepat, langsung bekerja, sehingga program-program Kementerian PUPR dalam ketahanan air untuk mendukung ketahanan pangan di Kementerian Pertanian langsung bersinergi," jelasnya. Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, Kementan dan Kementerian PUPR merupakan kedua instansi yang tak dapat dipisahkan lantaran infrastruktur SDA dan kegiatan pertanian tidak terpisahkan."MoU ini bagian dari konsolidasi teknokratik antara dua kementerian diharapkan dengan ini memberikan ruang kepada kami menata lebih baik pertanian, berakselerasi lebih kuat," ucapnya. MoU yang ditandatangani hari ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan keduanya pada 8 November 2019. Keduanya sepakat untuk mensinergikan program ketahanan pangan lima tahun kedepan. Kementerian PUPR selama periode 2015-2019 telah menyelesaikan pembangunan jaringan irigasi baru seluas satu juta hektar. Selain itu merehabilitasi jaringan irigasi sekitar 3 juta hektar. Pembangunan akan dilanjutkan pada 5 tahun. Ke depan sekitar 500 ribu hektar jaringan irigasi baru dan merehabilitasi 2,5 juta hektar. Pemenuhan suplai air untuk pertanian juga dilakukan Kementerian PUPR dengan terus meningkatkan tampungan air seperti pembangunan bendungan, embung, dan revitalisasi danau. Keberadaan bendungan dan suplai air dari irigasi diharapkan dapat mendukung kegiatan petani untuk melakukan beberapa kali penanaman sehingga meningkatkan produksi pangan di Indonesia. (mam)