Kampung Ciherang Alami Pergerakan Tanah
Tebing ymengalami longsor serta retakan di jalan tersebut terus melebar dan memporak porandakan jalan penghubung antar desa itu, sehingga sudah sulit dilalui kendaraan khususnya roda empat. Antisipasi hal yang tidak diinginkan sebanyak 14 rumah terpaksa harus dibongkar karena amblas akibat retakan tanah semakin melebar. Rumah-rumah yang terpaksa harus diratakan dengan tanah ini sudah tidak bisa dihuni. Kondisi pergerakan tanah masih ada dan sekarang lebih aktif karena di beberapa lereng, longsoran, anjlokan semakin masif. "Warga berulangkali dikejutkan dengan suara dentuman dari sekitar lokasi bencana," ujar Asep. Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sukabumi Zainul mengemukakan dari hasil kajian yang dilakukan tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang masuk kategori sedang hingga tinggi. PVMBG merekomendasikan warga yang tinggal di lokasi bencana untuk direlokasi. Lembaga ini telah berkoordinasi dengan instansi lainnya dan menetapkan tempat relokasi warga menggunakan lahan milik PTPN. "Kami saat ini sedang menyiapkan berbagai hal, khususnya saranan hunian sementara untuk warga terdampak bencana, agar mereka tidak lama tinggal di pengungsian yang kurang layak," ujarnya.