Difabel Tidak Perlu Dikasihani
Dari E-Competency beberapa difabel melaporkan mereka bisa diterima kerja bahkan menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja. "Para difabel saat ini tidak perlu rasa kasihan dari yang lain karena sebenarnya mereka lebih kuat daripada kita," ujarnya. Yang harus diberikan justru adalah peluang dan aplikasi yang membuat mereka berdayaguna. Hal ini untuk mendukung pemberian peluang kepada penyandang disabilitas untuk mencapai mimpi-mimpinya. Dengan revolusi digital diharapkan seluruh masyarakat, termasuk difabel, dapat memperoleh kesempatan yang lebih baik "Bakti belum mengembangkan aplikasi khusus untuk disabilitas, namun mereka telah mencoba berbicara dengan pihak-pihak seperti Google dan Microsoft untuk membuat platform yang aksesibel," paparnya. Indah, panggilan akrabnya, mengakui tidak berhak membuat regulasi penyiaran ataupun aplikasi telematika. Karena, dia hanyalah bagian eksekutor. *Keterbatasan ini juga disebabkan karena Bakti terbatas wilayah 3T dan Bakti didanai dari Universal Service Obligation," tandasnya. Penyandang tunanetra yang ingin membuat lamannya dapat menghubungi Bakti untuk mendapat pertolongan. (m4)