Daging Sapi Mahal Akibat Distribusi Panjang
Hal ini akan merugikan para pedagang dan dapat dipahami kenapa mereka enggan menjual daging sapi dengan harga kelewat tinggi. "Selain itu, yang paling terdampak akibat kenaikan ini juga para pengusaha yang menjual makanan berbahan daging sapi,” paparnya. Pengusaha makanan dihadapkan pada pilihan seperti penghilangan menu daging sapi, mengurangi porsi atau bahkan menambah harga jual. Dari hal ini pemerintah bisa menilai efektivitas kebijakan yang sudah diterapkan pada daging sapi. Menyoal wacana impor daging sapi, papar Felippa, kalau langkah ini merupakan langkah yang strategis perlu mempertimbangkan siklus tahunan kenaikan permintaan jelang Ramadan dan Idul Fitri. Produksi daging sapi domestik hanya dapat memenuhi sekitar 70% dari permintaan. "Industri daging domestik masih belum mampu bersaing dengan industri daging luar negeri. Kita sudah melihat harga tinggi merugikan bukan hanya konsumen tetapi juga pedagang," tuturnya. Felippa memandang impor sebagai langkah untuk mengatasi kesenjangan., Namun impor merupakan kebijakan yang akan efektif dengan data yang akurat dan perkiraan waktu yang tepat. "Kami juga mendukung impor yang dilakukan secara transparan. Sistem kuota sudah terbukti rawan pelanggaran dan hal ini perlu dievaluasi oleh pemerintah,” pungkasnya. (adm)